“Awas Bahaya Kompromi!”
Bahan Alkitab : 2 Petrus 2:1-3
Tujuan :
Menjelaskan
kepada ASM akan bahaya kompromi terhadap pengajar dan atau pengajaran sesat
Pendahuluan
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kompromi = persetujuan dengan jalan
damai, atau saling mengurangi tuntutan. Sikap kompromi dapat berakibat positif,
tetapi juga bisa berakibat negatif. Dalam konteks perjumpaan Injil dengan
budaya, paling tidak ada tiga hal yang dapat terjadi. Pandangan Richard Niebuhr:
Pertama, Injil di atas budaya. Pandangan
ini menekankan Injil tidak boleh direduksi dengan budaya mana pun sebab injil
dianggap dari atas dan budaya dari bawah. Kelemahan pandangan ini adalah Injil
tidak mempunyai tempat dikomunikasikan dengan budaya. Tidak jarang karena hal
itu, Injil tidak dapat diterima oleh budaya. Kedua, Injil sejajar dengan budaya. Pandangan ini mencoba kompromi secara
positif dengan budaya. Artinya, ada
budaya tertentu yang dianggap bisa dipakai untuk mengkomunikasikan Injil pada
budaya. Contohnya kisah Dewi Sri dalam budaya masyarakat Jawa “Kejawen”.
Pendekatan-pendekatan seperti inilah yang disebut dengan pendekatan
“kontekstual” bahwa budaya setempat dimaknai secara kristen untuk menjembatani
Injil ke dalam budaya setempat. Ketiga,
Injil di bawah budaya. Pandangan ini menekankan otoritas budaya dalam mengkomunikasikan
Injil karena seringkali Injil harus menyesuaikan diri dengan budaya. Contoh,
kekristenan di Sumatera bahwa upacara-upacara adat lebih dihargai dibandingkan
dengan upacara-upacara gereja. Bahkan, ritual-ritual penyembahan “roh nenek
moyang” dipraktikkan secara berdampingan/sejalan dengan ibadah-ibadah gereja
dan dipimpin langsung oleh “pendeta-pendeta gereja tertentu” (Search: Google
Pandangan Injil terhadap upacara adat Batak). Hal ini menunjukkan mudahnya
terjadi sinkretisme, jika posisi Injil berada di bawah budaya. Kompromi yang terjadi menyebabkan Injil
mendapatkan tekanan dan semakin dilemahkan. Kompromi-kompromi seperti inilah
yang harus dicegah, jika terjadi dalam suatu budaya atau gereja tertentu.
Isi
Dari tiga pendekatan/perjumpaan
Injil dan budaya yang dikemukakan di atas, pendekatan ketigalah yang paling
mirip dengan pergumulan yang terjadi dalam jemaat yang disurati oleh Petrus. Ke
depan, ada beberapa hal yang harus kita waspadai:
1.
Mewaspadai Pengajar dan Pengajaran
Palsu
Jemaat
di Asia kecil atau jemaat mula-mula menghadapi masalah yang serius, yaitu
masuknya guru-guru palsu yang membawa ajaran-ajaran tradisi yang mencampuradukkan
antara Injil dan ajaran kafir, seperti ajaran “Bileam, Nikolaus dan Isebel” (2
Pet.2:1-2). Pengajar-pengajar ini tidak membuat jemaat semakin dekat dengan
Tuhan, tetapi sebaliknya, jemaat semakin berani untuk menghujat dan tidak
mengakui lagi penebusan Kristus bagi dirinya. Kompromi budaya semacam ini akan
membawa jemaat mula-mula semakin jauh hubungannya dengan Tuhan. Artinya, hal
itu akan membawa mereka kepada kebinasaan. Jika korban Kristus telah dihujat
secara terang-terangan dan dianggap tidak memiliki faedah lagi, itu tandanya
bahwa sikap kompromi bukan sesuatu yang sederhana, seperti yang kita anggap, tetapi
lebih daripada itu, sebagai sesuatu yang menusuk dari belakang. Patut
diwaspadai karena bahaya kompromi bisa menyusup dan menyatu untuk menggunakan
budaya setempat dan kebiasaan-kebiasaan yang telah mengakar dalam kehidupan
jemaat.
2.
Cara Hidup yang Menyesatkan
Penutup
Bahaya
kompromi tidak datang dengan cara-cara yang ekstrim, tetapi bahaya kompromi
bisa masuk dengan cara-cara yang sangat sepele, seperti lewat budaya, kebiasaan
atau pola pikir kreatif yang tidak didasari pada kebenaran Firman Tuhan. Untuk
dapat mengantisipasi hal tersebut, jemaat harus memiliki iman yang kokoh yang
disertai dengan pemahaman yang benar akan Firman Tuhan. Sikap kritis yang
positif dalam mencerna Firman Tuhan, akan membangun jemaat semakin kokoh dan
berakar dalam Firman.
Ayat
hafalan :
2
Tesalonika 2 : 3
Janganlah
kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!
Akitifitas :
“Back to The Bible”
GSM mengajak ASM
untuk mulai mencari jawaban dari segala sesuatu yang mereka ingin tahu dari
Alkitab.
Sediakan
konkordansi Alkitab.
Ayo temukan
jawabannya dalam Alkitab!
-
Apa
yang Alkitab katakan tentang dosa? (misalnya : dosa berakibat maut (Roma 6 :
23), dosa membuat manusia kehilangan kemulian Allah (Roma 3 : 23), semua
manusia telah berbuat dosa (Roma 3 : 23) dst (sebanyak-banyaknya)
-
Apa
yang Alkitab katakan tentang manusia?
·
Kompromi
adalah salah satu sikap yang biasanya sering dimanfaatkan orang yang tidak
bertanggung jawab demi kepentingannya sendiri. Apalagi jika kompromi dalam hal
dosa. Seringkali firman Tuhan dijadikan sasaran untuk melancarkan maksud-maksud
tertentu dengan jalan kompromi. Menyikapi hal tersebut, ada cara-cara yang
harus dipahami orang percaya. Bagaimana caranya? Renungkan itu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar