Pages

About

Minggu, 04 November 2012

Bahan Pra Remaja GIA Kopo Permai Minggu ke 2


“Waspadai Perzinahan!”
Bahan Alkitab : Wahyu 2:12-29

Tujuan :
Menjelaskan kepada ASM agar bersikap hati2 terhadap bahaya perzinahan (jasmani dan rohani) seperti yang terjadi di dalam jemaat Pergamus dan Tiatira

Pendahuluan
            Kata zinah/perzinahan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti suatu aktivitas seksual yang melibatkan pria dan wanita, yang sama-sama terikat dalam pernikahan. Namun dalam konteks rohani, Alkitab sering mendeskripsikan zinah/perzinahan sebagai perilaku tidak setia umat Allah yang membelakangi (mengkhianati) Tuhan dan mengikuti/menyembah ilah lain, seperti baal, asytoret, dagon, dan lain-lain (Yeremia 3:2;Hosea 4:12-15;Wahyu 2:14,21-22, dll). Dalam kasus tertentu, Alkitab juga menyebutkan bahwa perzinahan rohani bisa berdampak pada perzinahan jasmani, demikian sebaliknya (1 Kor.6:16-17). Akibat dari perbuatan zinah ini, selain mendapat sanksi sosial, seperti yang tertulis dalam Amsal 6:29-35, juga mendapat sanksi yang keras dari Allah.

Isi
Hal ini tampak jelas tersirat di dalam Wahyu 2:12-29, yang mana di dalamnya Allah memposisikan diri sebagai lawan yang akan membinasakan jemaat Tuhan, jika mereka bersentuhan dengan dosa ini. Oleh karena begitu seriusnya dosa ini di hadapan Allah maka melalui renungan ini, mari kita bersikap waspada dengan segala bentuk dosa perzinahan. Beberapa hal di bawah ini akan menolong kita untuk bersikap waspada:
1.      Kenalilah Filosofinya!
Baik jemaat Pergamus maupun Tiatira, mereka sama-sama menghadapi tantangan yang sangat membahayakan. Tantangan tersebut yaitu berupa pengajaran sesat yang masuk menyusup melalui pengajar-pengajar palsu yang hanya ingin mencari keuntungan di tengah-tengah jemaat. Di antara pengajaran itu adalah ajaran Bileam, Nikolaus, dan Izebel. Pengajaran Bileam dan Nikolaus (kedua pengajaran ini sebenarnya sama karena nama Nikolaus/Yunani adalah terjemahan dari Bileam dalam bahasa Ibrani Bil’am) mencampuradukkan iman Kristen dan ajaran kafir (sinkretis) dengan tujuan, agar kekristenan dapat diterima oleh masyarakat dan agama sekitar. Secara khusus, ajaran ini menganggap bahwa tubuh itu lebih rendah dari rohani dan bersifat cemar. Oleh karena itu, tubuh dapat dipakai apa saja karena tidak ada hubunganya dengan rohani (ini cikal bakal ajaran gnostik yang muncul pada tahun 200 M). Ajaran ini juga mendorong jemaat, agar tidak segan-segan memakan persembahan agama kafir atau terlibat langsung dengan aktivitas keagamaan masyarakat Pergamus yang  cenderung mencemarkan tubuh (Pergamus merupakan pusat penyembahan empat agama besar, yaitu penyembahan Zeus, Atena, Dionisus, dan Asklepius). Bahkan, pengajaran ini merujuk pada penyelewengan seksual agama kafir, yang mana memperbolehkan hubungan seks dengan siapa saja/pelacuran bakti. Dengan adanya ajaran ini maka jemaat di Pergamus dibawa masuk pada pintu gerbang perzinahan rohani dan jasmani. Sementara itu, di jemaat Tiatira, ajaran ini juga berkembang, yang diajarkan oleh seorang yang menyebut diri nabiah (wanita: Izebel). Nama Izebel ini merujuk pada suatu kelompok jemaat di Tiatira yang menganut ajaran Nikolaus. Ajaran ini, sekalipun dinyatakan sesat oleh bapa-bapa gereja, namun masih hidup hingga sekarang ini. Bahkan tanpa disadari, beberapa gereja terjerat dengan ajaran-ajaran seperti ini. Mereka menganggap free seks/aktivitas seksual itu biasa (dalam bentuk rohani ada yang menganggapnya pernikahan dalam roh, yang mana ada unsur memisahkan antara menikah tubuh dan menikah rohani). Demikian juga dalam hal ikut ritual agama lain, mereka menganggap itu tidak masalah. Bahkan, ada beberapa yang mengarah pada sinkretis. Trans gender dan bentuk-bentuk pencemaran tubuh yang lain merupakan indikasi-indikasi nyata adanya pengaruh ajaran Nikolaus/gnostik. Oleh karena itu, kenalilah filosofinya dan waspadalah!
2.      Bagaimana Menangkalnya?
Pertama, menurut konteks bacaan kita (Wahyu 2:12-29) tidak ada kata lain selain bertobat. Perintah bertobat ini ditujukan kepada mereka yang menganut dan mengajarkan ajaran sesat tersebut, tetapi juga kepada mereka yang membiarkan ajaran itu berkembang (ay.16,19-20). Hal ini berarti bahwa gereja tidak boleh kompromi dengan segala bentuk perzinahan (baik rohani/jasmani). Tentu saja tindakan tidak kompromi ini mengacu pada bentuk disiplin yang perlu diterapkan gereja kepada mereka yang menganut ajaran-ajaran tersebut atau yang secara langsung terlibat perzinahan jasmani. Dengan menerapkan disiplin yang ketat diharapkan menjadi peringatan bagi jemaat lain, agar tidak melakukan hal yang sama. Kedua adalah menjauhkan diri/menghindari dari segala sesuatu yang berbau perzinahan dan kemesuman/percabulan/pornografi. Seringkali, langkah ini efektif untuk menangkal perbuatan zinah. Yang ketiga adalah dengan terus belajar kebenaran Firman Tuhan. Itu berarti, gereja wajib memberi pengajaran yang benar kepada jemaat, sementara jemaat wajib belajar tentang pengajaran gereja/Firman (ay.26). Kalimat “melakukan pekerjaan-Ku” menunjuk pada kesetiaan mengajarkan dan mentaati Injil. Karena itu sangat penting bagi jemaat/ASM khususnya untuk memiliki waktu SATE pribadi setiap hari, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, serta melakukannya dalam hidup sehari-hari, karena Firman Tuhan akan menjaga kita untuk dapat hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
  
Penutup
Bahaya perzinahan memang luar biasa. Ia ada di sekolah, di kantor, di rumah tangga, di tempat umum, bahkan di gereja sekalipun. Oleh karena itu, dengan mengenali filosofi/indikasinya dan tekat menolak dosa ini (dengan pertolongan Tuhan), pasti kita bisa mengatasinya. AMIN.

Ayat hafalan :
1 Tesalonika 4 : 7
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.

Aktifitas :
Buat bentuk lingkaran (duduk), GSM memberi kesempatan kepada setiap ASM untuk menjawab setiap pertanyaan sbb :
-          Sebutkan bentuk-bentuk perzinahan yang kalian ketahui (masing-masing anak memberi 1 jawaban), termasuk perzinahan jasmani atau rohani? (misalnya : kirim2an sms/BBM porno à termasuk perzinahan rohani dst)
-          Bagaimana cara praktis agar kalian tidak melakukan perziahan baik jasmani maupun rohani? (masing-masing ASM member 1 jawaban)
Agar lebih menarik dapat dilakukan dengan sedikit permainan, misalnya buat tempat duduk sesuai jumlah ASM (jadi ada 1 orang yang tidak kebagian tempat duduk jika GSM ikut dalam lingkaran tsb), semua ASM termasuk GSM menyanyikan lagu “jalan serta Yesus” dengan gerakan, ketika GSM menghentikan lagu tsb, semua harus secepatnya duduk, 1 orang yang tidak mendapat tempat duduk yang diberi kesempatan untuk menjawab pertama dilanjutkan kepada teman sebelah kiri atau kanan yang dipilih oleh ASM tsb.

Refleksi:
·         Perzinahan bukanlah perkara sepele karena perzinahan merupakan dosa. Perzinahan ada di mana-mana dan siap untuk menantang setiap kita. Oleh sebab itu, berjaga-jaga adalah cara aman untuk menangkal perbuatan zinah tersebut. Sudahkah kita berjaga-jaga? Bagaimana caranya? Renungkan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar