KAPAN ANAK DAPAT MENERIMA KRISTUS SEBAGAI TUHAN DAN JURU SELAMAT (USULAN DALAM PEMBUATAN KURIKULUM KAA)
Oleh:DENNY SITOMPUL, S.Pd. K
Tugas : PAK Anak
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
…………1
BAB II PENTINGNYA
PELAYANAN
ANAK PADA MASA KINI ... 2
ANAK PADA MASA KINI ... 2
Kapan anak mulai bisa menerima
Kristus dalam hatinya? ………… 3
Bagaimana
cara anak untuk menerima
Kristus pada
usia tersebut? .…….. 5
BAB III KESIMPULAN………….... 6
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu generasi penerus
gereja di dunia saat ini ialah generasi anak-anak. Karena itu, gereja serta
orang tua seharusnya menyadari tugas dan tanggung jawab yang besar ini. Jika demikian, gereja dan orang tua harus
mampu mendidik anak mereka agar memiliki iman yang kuat dalam Kristus. Untuk dapat menjawab tantangan tersebut,
gereja dan orang tua harus belajar untuk lebih mengenal akan kebutuhan anak-anak. Dr. Marry Go Setiawani menjelaskan hal yang
senada yaitu “anak-anak merupakan generasi penerus dari sebuah negara. Tanpa
mengenal mereka, bagaimana mungkin kita dapat mendidik mereka?”[1]
Namun, banyak orang yang
menganggap remeh pelayanan ini, padahal pelayanan yang dilakukan dalam mengajar
anak-anak sama penting dan sama mulianya
dengan pelayanan terhadap orang dewasa. Selain
itu, orang yang melayani akan mendapatkan kepuasan tersendiri karena dia bisa
berdampak baik bagi sesamanya. Demikian
juga melayani anak-anak, mereka yang
dibina dengan tekun akan menjadi generasi penerus yang membangun bangsa dan
melanjutkan Kerajaan Allah.
Yesus menganggap anak-anak
juga penting. Ia memperlakukan anak-anak sebagai seorang pribadi yang
berharga. Yesus meletakkan pelayanan
anak-anak dalam prioritas pelayanan-Nya (Markus 9:36-37). Ketika para murid Yesus bertengkar siapa yang
terbesar, Yesus justru mengambil kesempatan untuk memperkenalkan pandangan
tentang rendah hati dan pelayanan kepada mereka (Markus. 9:35). Yesus berdiskusi tentang pentingnya menjalin
relasi dengan anak-anak.
Hal ini pun
di perkuat oleh Igrea Siswanto dalam bukunya
“Membuat Panggung Boneka untuk Sekolah Minggu”, mengenai sebuah tanggung jawab
dalam pembinaan kerohanian anak, yaitu:
“Siapakah yang paling bertanggungjawab dalam memperkenalkan
anak kepada Yesus Kristus dan memberikan dukungan untuk perkembangan iman
kristiani anak? Menurut pemahaman banyak orangtua, sekolah minggulah yang
memegang peranan penting. Oleh karena pemahaman yang tidak pernah
dipermasalahkan tersebut, pertumbuhan iman sebagian besar anak-anak ditentukan
oleh kualitas gereja (sekolah minggu) yang mengadakan berbagai kegiatan
pembinaan untuk menolong mengembangkan iman mereka.”[2]
Dengan demikian, kiranya kita menyadari bahwa anak-anak itu bisa hilang.
Artinya, mereka kehilangan kepercayaan kepada Kristus. Bila hal itu terjadi, maka keselamatan tidak
terjadi dalam kehidupan mereka. Padahal,
anak-anak adalah objek kasih Bapa. Lalu,
bagaimana anak-anak dapat diselamatkan?
Dalam paper ini akan mencoba membahas mengenai seberapa pentingkah
pelayanan anak pada generasi saat ini?, kemudian kapan anak tersebut mulai bisa
mengenal dan menerima Kristus? Serta bagaimana cara mereka menerima Kristus di
dalam hatinya?
BAB
II
PENTINGNYA
PELAYANAN ANAK PADA MASA KINI
Drs.
H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono dalam bukunya “Psikologi Belajar”
menjelaskan bahwa:
“Sebenarnya
pendidikan anak itu sudah dimulai sejak Yunani dan Romawi
kuno, namun
belum memandang anak tidak sebagaimana mestinya. Pada abad 17 Yohan Amos
Comenius yang pertama kali memandang anak sebagai anak didik yang mempunyai sifat-sifat
tertentu, yang tidak boleh dipandang sebagai orang dewasa.”[3]
Pdt. Dr. Stephen Tong
dan Marry Setiawani menegaskan hal yang serupa bahwa “sebelum membentuk
karakter anak yang kita didik, kita perlu mengenal siapa mereka dan menerima sebagaimana
keadaan mereka.”[4] Karena itu, hendaknya para pendidik mengenal
karakteristik psikologis anak dari usia bayi sampai kepada usia anak pratama. Dengan
memahami kondisi psikologis anak, maka para pendidik akan dengan mudah membawa
anak untuk mengenal Kristus.
Kapan
anak mulai bisa menerima Kristus dalam hatinya?
Seperti penjelasan di atas, hal
utama untuk membawa anak kepada pengenalan sampai kepada menerima Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka terlebih dahulu para pendidik memahami
kondisi psikologis anak. Dengan memahami
hal tersebut, maka kita dapat membuat suatu kesimpulan pada usia berapakah anak
dapat menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya?
Drs. Paulus Lilik Kristianto
menjelaskan bahwa “PAK dimulai dari anak-anak.
Lima kelompok usia anak-anak adalah 0-1, 2-3, 4-5, 6-8, 9-11. Sasaran utamanya
adalah mengenal dan menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadinya.”[5] Dengan pembagian usia tersebut, kita dapat melihat
kapan usia anak dapat menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya.
Penulis mengutip penjelasan dari Paulus Lilik dalam bukunya “Prinsip dan
Praktik Pendidikan Agama Kristen”
mengenai psikologis anak usia 0-11 tahun, dibagikan menurut kebutuhan
spiritualnya yaitu:
“Usia 0-1 tahun secara
spiritual, bayi perlu mendapat pengajaran rohani melalui apa yang dilihatnya. Mereka mempunyai iman
yang sederhana melalui keyakinan dan keteladanan orangtuanya. Misalnya bayi
dapat melihat kedua telapak tangannya meskipun dia belum mengerti implikasi
teologi dari doa tersebut . . . . Usia 2-3 tahun secara spiritual, mereka
mempunyai iman yang sederhana. Untuk mengembangkan kerohaniannya, mereka diajar
dengan contoh, sikap, dan tindakan. Misalnya, mereka diajar berdoa dengan cara
melipat tangannya, memejamkan matanya dan menundukkan kepalanya. Pengajaran
rohani harus dilakukan secara pribadi. . . . Usia 4-5 tahun secara spiritual,
mereka akan berkembang bila diajari kebenaran dan pengetahuan Alkitab.
Pengajaran rohani harus dilakukan secara konkret, literal dan dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari. Mereka perlu diajarkan tentang Tuhan Yesus yang
mengasihinya, doa-doa yang sederhana. . . . Usia 6-8 tahun secara spiritual, dengan
cara sederhana, mereka siap menerima pengajaran tentang keselamatan. Orang tua
dan guru dapat berperan menjadi model melalui aktivitas mereka di gereja. Dalam
bimbingan orang tua dan guru, mereka bertumbuh, bahkan bersaksi bagi Tuhan. . .
. Usia 9-11 tahun secara spiritual, mereka siap diajari ajaran keselamatan
dengan lebih lengkap. Dengan bimbingan yang benar, mereka mampu menyelidiki dan
mencari sendiri kebenaran-kebenaran yang dinyatakan dalam Alkitab. Mereka dapat
mengambil keputusan menerima Tuhan Yesus Kristus dan mempersembahkan diri
mereka untuk melayani Tuhan Yesus.”[6]
Dengan demikian, jika diperhatikan dari penjelasan diatas, diketahui
bahwa untuk mengenal Kristus sebagai Juruselamat dapat dikatakan ketika anak
usia 6-8 tahun, namun untuk mengambil keputusan menerima Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat, usia yang efektif adalah 9-11 tahun. Karena pada usia 6-8 tahun, anak mulai
memahami keselamatan, sedangkan untuk mengambil sebuah keputusan menerima
Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat ialah pada usia 9-11 tahun.
B. Samuel Sidjabat dalam bukunya
“Strategi Pendidikan Kristen” mengutip pernyataan Anna Mow, bahwa:
“Pernyataan Anna Mow dalam tulisannya, Your
Child From Birth to Rebirth (1963),
kiranya dapat menjadi dasar pemahaman bagi kita mengenai usia pengambilan
keputusan untuk percaya. Beliau menulis: pada usia berapa pun anak anda
tertarik menjadi milik Tuhan, itulah masa yang tepat. Langkag yang diambil anak
itu dimateraikan Roh Kudus yang lembut, yang kasih-Nya bagi anak tak dapat kita
pahami secara sempurna. Bagian kita sebagai orang tua dan guru adalah menolong
anak itu serta mempersiapkannya bagi pengambilan keputusan ini.”[7]
Dari pernyataan B. Samuel Sidjabat
dan Paulus Lilik, penulis mengambil kesimpulan bahwa, jika kita melihat dari
sisi psikologis usia yang tepat bagi anak untuk mengambil keputusan dalam
menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat ialah usia 9-11 tahun. Namun
jika ditinjau dari sisi rohani, penerimaan keputusan tidak di dasari dari
berapa usia anak tersebut, namun atas kuasa Roh Kudus yang memateraikan anak
tersebut untuk mengambil keputusan. Artinya bisa saja anak pada usia 6-8 tahun
mengambil keputusan untuk menerima Kristus.
Bagaimana cara anak
untuk menerima Kristus pada usia tersebut?
Setelah kita memahami mengenai kapan
anak dapat mengambil sebuah keputusan untuk menerima Kristus, maka selanjutnya
ialah bagaimana cara anak tersebut dapat mengambil keputusan untuk bertobat dan
menerima Kristus? Ketika anak usia 9-11
tahun, pola pikir mereka sudah mulai bisa menerima hal-hal yang dapat mereka
yakini. “Dengan bimbingan yang benar, mereka mampu menyelidiki dan mencari
sendiri kebenaran-kebenaran yang dinyatakan dalam Alkitab.”[8]
Selain itu juga pada usia tersebut
mereka sudah mulai terbuka untuk Injil dan mulai mengerti kebenaran firman
Tuhan. Dengan demikian cara anak
mengambil keputusan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak
terlepas juga dari peran orang tua dan guru sekolah maupun sekolah minggu. B. Samuel Sidjabat memberikan penjelasan
mengenai hal ini, yaitu:
“Bagian kita
sebagai orang tua dan guru adalah menolong anak itu serta mempersiapkannya
untuk pengambilan sebuah keputusan. Jika demikian, peranan orang tua dan gurulah
untuk menceritakan Injil secara sederhana, dalam bahasa yang dapat dimengerti,
tentang kasih Allah. Jika anak itu diperhadapkan dengan kasih akan fakta dosa
dan kasih Allah dalam Yesus Kristus, senantiasa akan ada harapan yang kita
berikan untuk mengambil keputusan percaya.”[9]
Hal senada pun dipaparkan oleh Dr. Marry
Go Setiawani bagaimana cara mereka menerima Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat pada usia 9-11 tahun, yaitu: “Untuk usia 9-11 tahun ialah berikan
bahan-bahan yang ada, agar membimbing mereka untuk lebih mengerti bahwa orang
berdosa perlu Tuhan Yesus.” [10] artinya bahan-bahan dipersiapkan untuk
pembentukan matang iman percaya mereka kepada Kristus. Dimana pada usia 6-8 tahun, anak sudah mulai
mengenal dasar-dasar iman kepada Kristus, maka pada usia 9-11 tahun anak mulai
di bawa untuk mengambil keputusan menerima Kristus sebagai Juruselamat.
BAB
III
KESIMPULAN
Dari penjabaran diatas, dapat
diketahui bahwa pelayanan dalam dunia anak sangatlah penting. Anak-anak adalah generasi penerus kerajaan
Allah di dunia melalui gereja-gereja Tuhan.
Dengan mengetahui terlebih dahulu kebutuhan anak, maka akan dengan mudah
kita dapat membawa anak tersebut untuk mengambil keputusan percaya kepada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka.
Setelah ditelusuri usia berapakah yang paling efektif pada anak untuk
mengambil keputusan menerima Kristus, maka dapat disimpulkan bahwa usia 9-11
tahun, anak dapat percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya.
Kemudian bagaimana cara anak
tersebut dapat bertobat dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya, ialah anak pada usia tersebut mulai dapat mencari dan menyelidiki
keyakinan iman percayanya. Dengan
bimbingan orang tua serta guru untuk membawa anak tersebut mengambil sebuah
keputusan, maka anak pada usia tersebut dapat merespon dengan cepat.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi,
Abu dan Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta, 2004
Setiawani,
Marry Go. Menerobos Dunia Anak. Bandung: Kalam Hidup, 2004.
Sidjabat,
B. Samuel. Strategi Pendidikan Kristen: Suatu Tinjauan Teologis-Filosofis.
Yogyakarta:
Yayasan Andi, 1994.
Siswanto, Igrea. Membuat
Panggung Boneka untuk Sekolah Minggu. Yogyakarta: Andi, 2005
Tong,
Stephen dan Setiawani, Marry Go. Seni
Membentuk Karakter Kristen: Hikmat Guru
dan Ayah Bunda. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia,
1995.
[3]Drs. H. Abu
Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, Psikologi
Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 45
[5]Drs. Paulus
Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktik
Pendidikan Agama Kristen: Penuntun Bagi Mahasiswa Teologi dan PAK, Pelayan
Gereja, Guru Agama, dan Keluarga Kristen (Bandung: Andi, 2006), hlm.
87.