“Perjamuan Kawin
Anak Domba”
Bahan Alkitab : Wahyu
19:6-10
Tujuan
:
mengajarkan
kepada ASM supaya mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali
Pendahuluan
Tidak semua
orang menerima undangan dalam sebuah acara perjamuan makan malam atau perjamuan
di pesta pernikahan. Tetapi barang siapa mendapatkan dan menghadirinya, hal itu
merupakan penghargaan, bahkan suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi, jika hal
itu menyangkut pejabat tinggi dan diadakan di tempat yang istimewa pula.
Isi
1. Perjamuan Kawin Anak Domba
Dalam
pemandangan orang secara umum, terkesan janggal dan sulit untuk dipahami
mengenai istilah yang dipergunakan, walaupun itu tertulis di Alkitab. Perjamuan
kawin Anak Domba adalah salah satu rangkaian peristiwa akhir jaman yang
memiliki hubungan erat dengan gereja Tuhan pada saat ini. Kitab Wahyu
(Why.19:7) mengungkapkan tentang “perkawinan”, namun tentu saja yang di maksudkan
bukanlah perkawinan secara seksual ragawi sebagaimana manusia di dunia
melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan. Tuhan Yesus Kristus berkata: “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak
kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga,”
(Mat.22:30). Perkawinan di sini merupakan perlambangan dan kiasan semata
(bersifat simbolik), di mana pemaknaannya tidak dapat didasarkan pada apa yang
tertulis secara literal. Perkawinan berbicara tentang pertemuan dan sekaligus
bersatunya 2 (dua) pribadi yang saling mengasihi. Dalam hal ini, satu pribadi
menunjuk pada “Anak Domba” yang adalah Kristus sendiri sebagai penebus dosa
umat manusia, di mana darah-Nya telah dicurahkan di bukit Kalvari (Yoh.1:29;
Mat.26:26-28), sementara di pihak lain, sebagai “mempelai perempuan” dari Tuhan
Yesus Kristus, yaitu Gereja atau jemaat-Nya (Ef.5:25-32).
2. Kapankah Hal Itu Terjadi?
Tentang waktu,
tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya kapan perjamuan kawin Anak
Domba. Semuanya masih merupakan rahasia Allah. Tetapi kepada kita diberikan
tanda-tanda untuk menuntun kita, agar dapat mengerti apa yang akan terjadi.
Sangkakala yang berbunyi menjadi tanda awal bahwa saat kedatangan Yesus Kristus
yang kedua telah tiba sebagaimana telah diungkapkan dalam Kisah Para Rasul
1:11; I Tesalonika 4:16; Wahyu 14:1-5, diikuti kemudian sesuatu yang terjadi di
bumi. Orang-orang percaya yang mati dalam Tuhan akan mengalami kebangkitan dan
orang-orang percaya yang masih hidup akan diubahkan dalam seketika dengan tubuh
kemuliaan. Event berikutnya adalah pengangkatan (rapture) mereka ke langit (di udara/di awan-awan). Ketika
terjadi pertemuan “di udara” itulah, Kristus, sebagai Mempelai Pria dan
Gereja-Nya sebagai mempelai perempuan menjadi Satu. Suasana penuh dengan
sukacita yang melingkupi hati umat tebusan-Nya tergambar dalam Wahyu
19:6-7.
3. Bagaimana Kita Menyiapkannya?
Lebih dari sekadar
sesuatu yang kita harus ketahui, dipercaya dan berkata siap, perjamuan kawin
Anak Domba menuntut kesiapan di dalam tindakan. Tindakan yang melekat pada
arti kelengkapan yang wajib dikenakan
oleh setiap orang yang diundang di dalam perjamuan itu. Wahyu 19:8 menyatakan
bahwa kepada mereka dikaruniakan pakaian yang terbuat dari lenan halus,
berkilauan dan putih bersih. Pakaian ini merupakan simbol kekudusan, keagungan,
kehormatan dan kemuliaan. Tetapi kelengkapan ini merujuk pada
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Berarti, kesiapan untuk
menyambut kedatangan-Nya juga harus ditunjukkan dengan segala tindakan dan
perbuatan kita yang menggambarkan hidup di dalam kekudusan dan memuliakan
Allah. Waktu yang ada tidak dipergunakan untuk berdiam diri, pasif dengan
bermeditasi di suatu tempat tertentu atau hidup dalam kesenangan duniawi dan memuaskan hawa nafsu,
melainkan melayani dan terlibat dalam pekerjaan Tuhan sesuai dengan apa yang
dapat kita perbuat.
Penutup
Tidak semua
harapan merupakan suatu kepastian dan tidak selalu masa depan mendatangkan
kegembiraan. Namun terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menyiapkan
segala sesuatu yang baik bagi Gereja-Nya dan bahkan lebih daripada apa yang
bisa dipikirkan oleh manusia. Kedatangan-Nya tidak akan lama lagi, tetapi bagaimana dengan keadaan kita sebagai
Gereja-Nya pada saat ini.
Ayat
hafalan:
1 Tesalonika 4 : 14
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus
telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah
meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia’
Aktifitas
:
Sharing
:
-
Tidak
ada seorangpun yang tahu dengan pasti kapan Yesus Kristus datang yang kedua kali, termasuk juga kapan kita
dipanggil pulang oleh Bapa di surga (meninggal), apakah kalian siap jika waktu
itu tiba? Apakah kalian yakin masuk surga? Apa dasar/alasan keyakinan kalian?
Melalui sharing ini GSM dapat memeriksa
tentang keyakinan dasar keselamatan dari ASM, jika masih ada yang goyah dapat
diulang kembali tentang dasar keselamatan.
·
Kedatangan
Yesus Kristus yang kedua tidak lama lagi. Mempersiapkan diri untuk menyambut
kedatangan-Nya merupakan kebanggaan tersendiri bagi umat-Nya yang percaya
kepada-Nya. Pertemuan dengan Yesus Kristus adalah saat-saat yang indah karena
kita akan bertemu dengan Bapa di Surga sesegera mungkin. Siapkah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar