Pages

About

Minggu, 04 November 2012

Bahan Pra Remaja GIA Kopo Permai Minggu ke 4


“Perjamuan Kawin Anak Domba”
Bahan Alkitab : Wahyu 19:6-10

Tujuan :
mengajarkan kepada ASM supaya mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan yang kedua kali

Pendahuluan
Tidak semua orang menerima undangan dalam sebuah acara perjamuan makan malam atau perjamuan di pesta pernikahan. Tetapi barang siapa mendapatkan dan menghadirinya, hal itu merupakan penghargaan, bahkan suatu kebanggaan tersendiri. Apalagi, jika hal itu menyangkut pejabat tinggi dan diadakan di tempat yang istimewa pula.

Isi
Ada acara yang jauh lebih hebat dari semua yang pernah terjadi dan diselenggarakan oleh seseorang di dunia ini, yaitu perjamuan kawin Anak Domba. Apakah yang bisa kita ketahui tentang perjamuan kawin Anak Domba, bilamana dan bagaimana memastikan kita menjadi bagian dari orang-orang yang berada di sana? Perhatikan beberapa keterangan berikut ini! 
1.      Perjamuan Kawin Anak Domba
Dalam pemandangan orang secara umum, terkesan janggal dan sulit untuk dipahami mengenai istilah yang dipergunakan, walaupun itu tertulis di Alkitab. Perjamuan kawin Anak Domba adalah salah satu rangkaian peristiwa akhir jaman yang memiliki hubungan erat dengan gereja Tuhan pada saat ini. Kitab Wahyu (Why.19:7) mengungkapkan tentang “perkawinan”, namun tentu saja yang di maksudkan bukanlah perkawinan secara seksual ragawi sebagaimana manusia di dunia melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan. Tuhan Yesus Kristus berkata: “Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga,” (Mat.22:30). Perkawinan di sini merupakan perlambangan dan kiasan semata (bersifat simbolik), di mana pemaknaannya tidak dapat didasarkan pada apa yang tertulis secara literal. Perkawinan berbicara tentang pertemuan dan sekaligus bersatunya 2 (dua) pribadi yang saling mengasihi. Dalam hal ini, satu pribadi menunjuk pada “Anak Domba” yang adalah Kristus sendiri sebagai penebus dosa umat manusia, di mana darah-Nya telah dicurahkan di bukit Kalvari (Yoh.1:29; Mat.26:26-28), sementara di pihak lain, sebagai “mempelai perempuan” dari Tuhan Yesus Kristus, yaitu Gereja atau jemaat-Nya (Ef.5:25-32).
2.      Kapankah Hal Itu Terjadi?
Tentang waktu, tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya kapan perjamuan kawin Anak Domba. Semuanya masih merupakan rahasia Allah. Tetapi kepada kita diberikan tanda-tanda untuk menuntun kita, agar dapat mengerti apa yang akan terjadi. Sangkakala yang berbunyi menjadi tanda awal bahwa saat kedatangan Yesus Kristus yang kedua telah tiba sebagaimana telah diungkapkan dalam Kisah Para Rasul 1:11; I Tesalonika 4:16; Wahyu 14:1-5, diikuti kemudian sesuatu yang terjadi di bumi. Orang-orang percaya yang mati dalam Tuhan akan mengalami kebangkitan dan orang-orang percaya yang masih hidup akan diubahkan dalam seketika dengan tubuh kemuliaan. Event berikutnya adalah pengangkatan (rapture) mereka  ke langit (di udara/di awan-awan). Ketika terjadi pertemuan “di udara” itulah, Kristus, sebagai Mempelai Pria dan Gereja-Nya sebagai mempelai perempuan menjadi Satu. Suasana penuh dengan sukacita yang melingkupi hati umat tebusan-Nya tergambar dalam Wahyu 19:6-7. 
3.      Bagaimana Kita Menyiapkannya?
Lebih dari sekadar sesuatu yang kita harus ketahui, dipercaya dan berkata siap, perjamuan kawin Anak Domba menuntut kesiapan di dalam tindakan. Tindakan yang melekat pada arti  kelengkapan yang wajib dikenakan oleh setiap orang yang diundang di dalam perjamuan itu. Wahyu 19:8 menyatakan bahwa kepada mereka dikaruniakan pakaian yang terbuat dari lenan halus, berkilauan dan putih bersih. Pakaian ini merupakan simbol kekudusan, keagungan, kehormatan dan kemuliaan. Tetapi kelengkapan ini merujuk pada perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Berarti, kesiapan untuk menyambut kedatangan-Nya juga harus ditunjukkan dengan segala tindakan dan perbuatan kita yang menggambarkan hidup di dalam kekudusan dan memuliakan Allah. Waktu yang ada tidak dipergunakan untuk berdiam diri, pasif dengan bermeditasi di suatu tempat tertentu atau hidup dalam  kesenangan duniawi dan memuaskan hawa nafsu, melainkan melayani dan terlibat dalam pekerjaan Tuhan sesuai dengan apa yang dapat kita perbuat. 

Penutup
Tidak semua harapan merupakan suatu kepastian dan tidak selalu masa depan mendatangkan kegembiraan. Namun terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menyiapkan segala sesuatu yang baik bagi Gereja-Nya dan bahkan lebih daripada apa yang bisa dipikirkan oleh manusia. Kedatangan-Nya tidak akan lama lagi,  tetapi bagaimana dengan keadaan kita sebagai Gereja-Nya pada saat ini.

Ayat hafalan:
1 Tesalonika 4 : 14
Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia’

Aktifitas :
Sharing :
-          Tidak ada seorangpun yang tahu dengan pasti kapan Yesus Kristus datang  yang kedua kali, termasuk juga kapan kita dipanggil pulang oleh Bapa di surga (meninggal), apakah kalian siap jika waktu itu tiba? Apakah kalian yakin masuk surga? Apa dasar/alasan keyakinan kalian?
Melalui sharing ini GSM dapat memeriksa tentang keyakinan dasar keselamatan dari ASM, jika masih ada yang goyah dapat diulang kembali tentang dasar keselamatan.

·         Kedatangan Yesus Kristus yang kedua tidak lama lagi. Mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya merupakan kebanggaan tersendiri bagi umat-Nya yang percaya kepada-Nya. Pertemuan dengan Yesus Kristus adalah saat-saat yang indah karena kita akan bertemu dengan Bapa di Surga sesegera mungkin. Siapkah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar