Pages

About

Senin, 01 Oktober 2012

Bahan Pra Remaja Minggu Ke 3


Oktober, Minggu III
Miliki Hati Kristus
(Kisah Para Rasul 4:13-30; 5:26-42)

Tujuan :
Menjelaskan bagaimana jemaat harus membuka hati sehingga memiliki hati seperti Kristus bagi jiwa-jiwa. Hati yang mau berdoa dan dengan berani menjangkau jiwa-jiwa agar diselamatkan.

Orang bijak mengatakan, bahwa pengalaman hidup adalah guru yang paling hebat. Pengalaman masa lalu akan sangat berpengaruh terhadap masa depan. Baik itu pengalaman keberhasilan atau kegagalan, susah atau senang, dll. Dari pengalaman-pengalaman itulah, seseorang akan belajar mengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil itu tidak salah. Hal ini pula yang dialami oleh para murid. Pengalaman selama ± 3 tahun hidup bersama dengan Tuhan Yesus itulah yang sangat berpengaruh dengan apa yang dilakukan di masa depan – setelah Tuhan Yesus tidak bersama-sama lagi dengan mereka. Begitu banyak pengalaman yang dialami oleh para murid bersama Tuhan Yesus. Baik pengalaman sukacita dan dukacita, maupun pengalaman ajaib dalam mujizat; menyembuhkan orang-orang sakit, membangkitkan orang dari kematian. Pengalaman yang paling mempengaruhi hidup para murid adalah ketika Tuhan Yesus menderita, sengsara dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia. Inilah bukti terbesar bahwa Kristus memiliki hati yang mengasihi manusia.
Dalam Kisah Para Rasul pasal yang ke-4 ini diceritakan tentang bagaimana rasul Petrus dan Yohanes di depan Mahkamah Agama yang berani memberitakan dan mengajar banyak orang tentang mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus, sehingga banyak orang yang menjadi percaya. Banyak orang juga heran mengapa mereka begitu berani memberitakan Injil padahal mereka adalah orang yang tidak memiliki keahlian khusus. Tetapi anggota Mahkamah Agama tidak bisa membantah dan berkata apa pun karena mereka melihat sendiri bahwa Petrus dan Yohanes memang pengikut Yesus dan orang yang didoakan menjadi sembuh itu ada bersama-sama dengan mereka. Melalui pengalaman murid-murid Tuhan Yesus ini, kita akan tahu bagaimana mereka memiliki hati seperti Kristus yang berani dan mau menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan, mau mendoakan orang yang sakit sehingga orang tersebut mengalami mujizat, walaupun banyak tantangan dari luar yang harus mereka hadapi. Tujuan mereka adalah supaya kasih Allah dalam Yesus Kristus itu dirasakan oleh semua manusia.
Di Minggu ketiga ini, kita juga akan belajar, bagaimana caranya memiliki hati seperti Kristus:
1.      Berani Memberitakan Injil (Kisah Para Rasul 4:13).
Situasi pada waktu itu adalah situasi yang menakutkan bagi orang yang percaya kepada Yesus. Itu pulalah yang dialami oleh rasul Petrus dan Yohanes. Ada tantangan dari luar yang menyerang mereka, ketika mereka sedang mengajar orang banyak dan memberitakan Injil. Tetapi mereka tidak takut menghadapi tekanan dan penindasan tersebut. Dalam situasi yang demikian, sangat mustahil dapat dilalui oleh para murid, jika mereka tidak memiliki hati Kristus, hati yang mengasihi jiwa-jiwa. Keadaan yang mungkin tidak jauh berbeda dialami oleh umat percaya di Indonesia. Gereja-gereja banyak dibakar, banyak orang-orang Kristen dihimpit, ditekan, bahkan tidak sedikit diancam akan dibunuh karena memberitakan kabar baik dari Kristus. Meskipun banyak orang menjadi takut untuk memberitakan Injil, tetapi ada juga orang yang masih berani memberitakan Injil, walaupun dia harus dibunuh sekalipun. Orang-orang inilah yang biasa disebut para martir. Bagaimana dengan kita, ketika diperhadapkan dengan situasi yang demikian? Apakah kita masih memiliki hati yang berani untuk mewartakan Injil? Milikilah hati Kristus yang terdapat dalam para murid, yaitu mengasihi jiwa-jiwa yang belum diselamatkan!
2.      Rela Menderita Bersama Yesus (Kisah Para Rasul 5:41).
Para rasul memiliki prinsip bahwa dalam keadaan bagaimana pun dan apa pun juga yang akan mereka alami, taat kepada Allah harus menjadi yang terutama dalam hidup mereka. Mereka tidak peduli apakah yang mereka lakukan ini aman atau tidak untuk mereka, yang terpenting adalah melakukan apa yang menjadi kehendak Allah. Para rasul rela apabila mereka harus menderita untuk Yesus karena mereka tahu apa yang mereka lakukan adalah demi jiwa-jiwa yang terhilang. Seperti apa yang Tuhan Yesus ajarkan, yaitu rela berkorban karena mengasihi manusia. Hati Kristus yang ada dalam murid-murid-Nya pada waktu itu yang seharusnya kita miliki. Hati yang mengasihi dan hati yang mau berkorban (berani menghadapi tekanan) bagi jiwa-jiwa yang belum mengenal Tuhan, supaya mereka diselamatkan.

Dalam dunia pelayanan, hati menjadi dasar yang kokoh untuk melakukan pelayanan tersebut, seperti yang diteladankan Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya. Kristus mendasari pelayanan-Nya dengan hati yang mengasihi manusia. Jika tanpa hati yang mengasihi manusia, mustahil manusia mendapat anugerah keselamatan dari Kristus.

Pertanyaan untuk Disharingkan:

1.      Maukah Saudara memiliki hati Kristus yang demikian? Sharingkan!
2.      Ayat Hafalan: Matius 5:48

Tidak ada komentar:

Posting Komentar