Pages

About

Senin, 01 Oktober 2012

Bahan Pra Remaja Minggu ke 4


Oktober, Minggu IV
Bersyafaat Bagi Jiwa-Jiwa
(1 Timotius 2:1–6)

Tujuan :
Memotivasi jemaat untuk sungguh-sungguh berdoa bagi keselamatan jiwa-jiwa yang terhilang.

Kita tahu bahwa doa adalah hak istimewa yang diberikan kepada kita, agar dapat berbicara dengan Allah; untuk bersyukur kepada-Nya; juga memohon sesuatu kepada-Nya. Doa bagi kita adalah “napas hidup“. Sedangkan Doa Syafaat (Intercessory Prayer) merupakan doa yang dinaikkan untuk kepentingan orang lain. Ketika berdoa syafaat, kita datang dan memohon kepada Tuhan untuk keinginan, kebutuhan dan harapan orang lain. Bersyafaat adalah wujud nyata tali pengikat yang kuat sesama anak Tuhan. Menjadi pendoa syafaat adalah bukan perkara mudah karena tidak semua orang mau berdoa untuk orang lain. Itulah sebabnya, banyak orang Kristen kurang memahami dan menyadari arti doa syafaat. Berdoa untuk diri sendiri adalah hal yang biasa, berdoa untuk orang lain adalah luar biasa. Kita sudah ditebus dari dosa dan diselamatkan dari kebinasaan. Semua bisa terjadi karena Yesus telah mati di salib dan telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia (1 Tim.2:6). Kematian Kristus menyediakan pengampunan dosa, penebus dan pendamaian dengan Allah. Kebangkitan Kristus memperoleh kemenangan bagi kita atas kuasa dosa maut (1 Kor.15:44) dan kenaikan-Nya ke Surga menjadikan Yesus pengantara mereka (Interccesor/Juru Syafaat) - Ibrani 7:25. Allah tidak ingin hanya kita saja yang diselamatkan, melainkan semua orang. Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan semua orang berbalik dan bertobat (2 Pet.3:9). Untuk itu, selagi waktu masih ada, marilah kita lakukan:
1.      Bersyafaat untuk Banyak Orang
Ada pendapat mengatakan bahwa doa syafaat hanya bisa dilakukan oleh orang-orang Kristen tertentu saja, padahal sebetulnya bisa dilakukan oleh semua orang percaya karena semua anak-anak Tuhan memiliki Roh Kudus dalam dirinya. Sebagaimana Roh Kudus bersyafaat bagi kita sesuai dengan kehendak Allah (Rm.8:26-27) maka kita dapat memohon kepada Allah untuk mengabulkan permintaan kita seturut dengan kehendak-Nya, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” (1 Tim.2:5). Oleh karena itu, sudah seharusnya kita juga bersyafaat bagi orang lain, bahkan itu perintah buat kita. Tidak bersyafaat adalah sebuah dosa, sebagaimana samuel berkata: “Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus (1 Sam.12:23). Pertanyaannya adalah, siapa saja yang harus kita doakan ? Yang harus kita doakan adalah semua yang berkuasa, para pemimpin (1 Tim.2:2), para hamba Tuhan (Fil.1:19), gereja (Maz.122:6), orang-orang sakit (Yak.5:14) dan semua orang (1 Tim.2:1), khususnya mereka yang terhilang, mereka yang belum memperoleh keselamatan (Mat.18:14 ).
2.      Bersyafaat atas Apa yang Mereka Butuhkan
Berbicara masalah keselamatan, kita harus menyadari bahwa itu adalah hal terpenting. Keselamatan lebih berharga daripada kekayaan, dari segala apa pun yang kita miliki (Mar.8:36). Keselamatan adalah suatu pemberian atau anugerah dari Allah. Yang perlu kita pikirkan adalah bahwa keselamatan akan menjadi sesuatu yang berarti dalam kehidupan, apabila ada kesadaran yang sungguh-sungguh dari seorang manusia bahwa dia memerlukannya. Tentunya dengan memiliki pengetahuan akan kebenaran (1 Tim.2:4). Pertanyaannya adalah, seberapa mengertikah kita sebagai anak-anak Tuhan menyadari hal itu? Seberapa banyakkah di antara kita yang mempunyai kerinduan ingin menyelamatkan orang lain, tetapi mengalami banyak kendala dalam melaksanakannya? Seberapa banyak orang yang sudah diberikan kesempatan untuk diselamatkan, namun tidak mau/mampu melaksanakannya? Dan seberapa banyak orang di luar yang belum dapat kita jangkau? Sungguh, itu adalah tugas kita semua. Marilah kita mendoakan mereka, agar mereka diberi kekuatan dan keteguhan di dalam iman dan mendapatkan pimpinan Roh Kudus, agar mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapinya! Roh Kuduslah yang akan menyadarkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh.16:7-11).

Kalau bulan ini gereja kita mencanangkan sebagai bulan misi, marilah kita yang sudah diselamatkan menjaga dan memelihara dengan baik keselamatan kita! Allah memanggil kita melalui Amanat Agung,  agar kita mempunyai kerinduan untuk menyelamatkan dan menjangkau banyak orang serta aktif menjadi pendoa-pendoa syafaat. Sehingga, harapan kita akan menjadi kenyataan, yaitu memenangkan banyak jiwa yang terhilang.
Pertanyaan untuk Disharingkan:
1.      Sudahkah  kita berdoa syafaat bagi orang lain? Sharingkan!
Ayat Hafalan: Roma 8:26  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar