Oktober, Minggu II
Darah-Nya bagi
Jiwa-jiwa
(I Petrus
1:18-19)
Tujuan
:
Membahas
bagaimana realisasi hati Kristus, bahwa Ia mencurahkan darah-Nya, mati bagi
jiwa2 untuk keselamatan jiwa2
Dosa telah membuat manusia terpisah
jauh dari Allah. Keterpisahan itu membuat manusia menjalani kehidupan yang
sia-sia (semaunya, tidak berguna) dan tanpa disadari telah mengarahkan mereka
makin dekat kepada kebinasaan. Manusia telah diperbudak oleh dosa. Dalam
keberadaannya, manusia tidak mungkin membebaskan diri. Manusia memerlukan
Allah. Bagaimanakah dengan Allah? Allah
tidak ingin manusia binasa. Allah menetapkan perjanjian darah, agar manusia
yang berdosa luput dari ancaman kematian kekal. Dalam Imamat 17:11, Allah
mengisyaratkan tentang penebusan dengan menyatakan:”Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan
darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu,
karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.” Ibrani 9:22
juga berkata: ”Dan hampir segala sesuatu
disucikan menurut hukum taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak
ada pengampunan.” Harus ada darah yang dicurahkan untuk menyelamatkan
manusia dari kebinasaan. Kepada kita, Rasul Petrus mengingatkan tentang bukti
kasih Allah kepada jiwa-jiwa. Bagi Allah, nilai satu jiwa sangat berharga.
Untuk itu, Allah telah merealisasikan keinginan hati-Nya. Ia bertindak untuk
menyelamatkan jiwa-jiwa dari kebinasaan. Dia telah mengambil rupa seorang
manusia, mencurahkan darah-Nya yang mahal dan menjadi satu-satunya jalan untuk
memperoleh keselamatan. Demi kita, Ia telah meninggalkan tahta-Nya yang kudus
dan menanggung derita karena kita. Mengapa Petrus begitu menghargai darah Yesus
sebagai darah yang mahal? Mari kita perhatikan point-point berikut ini:
1.
Tidak
Bercacat Cela
Petrus
menekankan bahwa darah Yesus tidak sebanding dengan emas dan perak. Emas dan
perak menggambarkan kekayaan materi yang paling berharga, yang dapat dimiliki
manusia. Namun keselamatan manusia tidak akan pernah dapat dibayar dengan emas
dan perak. Emas dan perak hanya bisa membebaskan seorang budak dari tuannya, tetapi
tidak akan mampu membebaskan budak itu dari hukuman Allah karena dosa-dosa-Nya.
Darah Yesus menggantikan darah anak domba sulung yang tidak bercacat cela. Jika
darah satu anak domba sulung untuk pengampunan satu kesalahan dari satu orang
maka darah Yesus mampu menghapuskan banyak kesalahan dari banyak orang. Hanya
darah Yesus yang mampu membebaskan manusia dari hukuman karena darah itu
tercurah untuk menanggung hukuman yang seharusnya kita tanggung. Kita bukan
ditebus dengan barang yang fana, namun darah Yesus bersifat kekal. Darah-Nya
tercurah satu kali untuk selama-lamanya. Karya penyelamatan itu berlaku sejak
darah itu tercurah hingga kedatangan-Nya yang kedua kali.
2.
Memiliki
Kuasa yang Besar
Manusia
telah diperbudak oleh dosa. Darah Yesus berkuasa membebaskan manusia dari
belenggu perbudakan dosa. Itulah yang di maksudkan Petrus saat mengatakan bahwa
kita telah “ditebus”. Darah Yesus adalah darah Anak Domba Allah yang tidak
bercacat dan bercela yang juga mempunyai kuasa untuk membenarkan. Sebagai
korban pembenaran, tidak ada kesalahan apa pun yang dapat kita temui dalam diri
Yesus. Darah Yesus tercurah karena pelanggaran kita, dan oleh darah-Nya kita
dibenarkan. Setelah kita ditebus dan dibenarkan, darah Yesus memberi kita
pengudusan. Kita diangkat dari kubangan dosa, “dipisahkan tersendiri (kudus)”
dan menjadi milik Allah. Kuasa yang dimiliki-Nya memastikan kita tentang betapa
mahal dan bernilainya darah Yesus. Darah itu berkuasa, dan tidak ada satu pun
yang dapat melebihi kuasa-Nya.
Darah
yang tercurah adalah bukti nyata
hati Kristus bagi jiwa-jiwa. Betapa luar biasa kasih-Nya. Hanya dengan percaya
maka kita diselamatkan. Alangkah indahnya, jika kita dapat memberitakan Kabar
Baik ini kepada setiap orang, agar mereka yang mendengar dan percaya beroleh
kesempatan untuk diselamatkan. Jika Allah memiliki hati untuk jiwa-jiwa,
seharusnya kita pun demikian.
Pertanyaan untuk Disharingkan:
1.
Seberapa
mahalkah darah Yesus untuk hidup Anda? Ceritakan pengalaman iman Anda!
2.
Ayat
Hafalan: Efesus 1:7a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar