Pages

About

Senin, 01 Oktober 2012

Bahan Pra Remaja (Minggu I Bulan Oktober)


Oktober, Minggu I
Hati Kristus Bagi Jiwa-jiwa
(Yehezkiel 18:23; Lukas 19:41-42; Yohanes 6:39-40)

Tujuan :
Mengupas secara utuh bagaimana hati Kristus yang mengasihi jiwa-jiwa dan tidak menghendaki kebinasaan, melainkan keselamatan

Setiap kali memasuki “Bulan Misi”, kita diingatkan kepada tugas gereja yang utama, yaitu Penginjilan. Mengapa hal ini penting? Sebab, pertumbuhan gereja terjadi, salah satunya adalah melalui penginjilan. Berarti ada jiwa-jiwa baru yang dimenangkan bagi Kristus dan ke dalam Kristus. Mereka yang kemudian terhisap sebagai anggota gereja Tuhan, setelah menerima Baptisan Air. Amanat Agung mensyaratkan tentang hal tersebut, dan gereja terpanggil untuk melaksanakannya.
Hati Kristus ada pada jiwa-jiwa. Sebab Kristus datang, mati dan bangkit bagi keselamatan jiwa-jiwa. Itu sebabnya, setiap kali gereja berbicara tentang penginjilan, itu sesungguhnya identik dengan berbicara tentang hati Kristus. Bagaimana memahami tentang hati Kristus ini?  Hal-hal berikut akan membantu kita untuk mengerti tentang hati Kristus:

1.      Hati Kristus adalah Pertobatan Jiwa-jiwa
Seperti yang diucapkan Yohanes pembaptis dalam Matius 3:2, yaitu tentang “Bertobatlah”, Yesus pun di dalam Matius 4:17 mengatakan hal yang sama. Jika dikaitkan dengan bahan bacaan kita, maka Yehezkiel 18:23 dan Lukas 19:41-42 pada intinya juga mengatakan tentang “bertobatlah”. Artinya, jika kita mencoba memahami hati Kristus maka yang ada dalam pikiran Yesus adalah bagaimana seluruh umat manusia bertobat. Hal inilah yang juga harus diupayakan gereja, yaitu menyerukan pertobatan dan membimbing orang kepada pertobatan yang benar, yaitu pertobatan yang sungguh-sungguh, meninggalkan cara hidup lama yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah.

2.      Kristus Tidak Ingin Ada Jiwa yang Hilang
Injil Yohanes, seringkali disebut juga sebagai “Injil Kasih”, sebab di dalamnya tercatat tentang kasih Allah akan dunia ini (Yohanes 3:16). Di dalam Yohanes 6:39, Yesus menyatakan kehendak Bapa-Nya, yang juga kehendak Sang Anak (bandingkan dengan Yohanes 10:30), yaitu agar tidak satu pun orang percaya, yang telah diserahkan kepada Yesus,  hilang, atau dapat diartikan “kehilangan keselamatan”, tetapi tetap bearada di dalam kasih karunia Allah sampai kepada kebangkitan. Gereja harus menjadi mitra kerja Allah untuk mengupayakan pembinaan iman yang sehat, agar mereka yang telah menjadi percaya, tetap setia sampai akhir.

3.      Hati Kristus adalah Kehidupan Kekal bagi Jiwa-jiwa
Puncak dari karya Allah bagi manusia adalah ketika semua orang percaya memperoleh kehidupan kekal yang dijanjikan. Yesus, di dalam Yohanes 6:40 menyatakan apa yang ada dalam kehendak Bapa-Nya. Berdasarkan pemahaman “Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:30) maka hati Kristus sama dengan hati Bapa, yaitu agar semua orang yang telah percaya masuk ke dalam kemuliaan Sorga. Gereja terpanggil untuk mewartakan tentang kepastian kehidupan kekal ini, sehingga tidak ada keraguan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.

Memahami hati Kristus bukanlah sebuah pemahaman teoritis yang hanya diyakini, tetapi lebih kepada penekanan praktis. Gereja bukan dipanggil untuk paham tentang Injil, tetapi bagaimana bergerak bagi Injil. Orang percaya harus digerakkan dan bergerak bagi penginjian dunia (ujung bumi), sehingga tak satu pun manusia terhilang. Gereja harus berani bersuara lantang tentang kepastian keselamatan di dalam Kristus dan memiliki hati Kristus yag mengasihi jiwa-jiwa, mencari mereka yang hilang serta membimbing mereka untuk setia kepada panggilannya.

Pertanyaan untuk Disharingkan:

1.      Renungkan tentang arti “Hati Kristus” dan beranikah kita membuat komitmen untuk mengasihi jiwa-jiwa dan mencari mereka yang terhilang? Bagikan pengalaman Saudara!
2.      Ayat Hafalan: Yohanes 6:39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar