Pages

About

Sabtu, 22 September 2012

Bahan KAA (2 Korintus 8:1-15)


KELAS PERSIAPAN KAA (2 Korintus 8:1-15)
Penjelasan Ayat:
 Pengumpulan Uang atau Pemberian Kasih Untuk Jemaat Yerusalem (8:1 – 9:15)
Ayat-ayat ini mengajarkan bagaimana memberi dengan tulus:
1. Teladan Jemaat Makedonia (8:1-7)
Paulus mengatakan bahwa sekalipun jemaat Makedonia mengalami banyak tekanan dan penderitaan, tetapi malah mereka meminta supaya mereka juga dapat ambil bagian dalam membantu jemaat di Yerusalem sedaya mampu mereka. Paulus mengatakan bahwa ternyata mereka memberikan lebih besar daripada apa yang diharapkan Paulus. Bahkan mereka memberikan diatas kemampuan mereka. Paulus mengatakan bahwa mereka telah memberikan diri mereka kepada Tuhan tetapi juga harta atau apa yang mereka miliki.

2. Motivasi Pemberian (8:8-15)
Paulus mengatakan bahwa memberi itu harus dengan prinsip membantu dengan ikhlas dan atas dorongan kasih, bukan karena perintah. Memberi juga harus belajar dari apa yang Tuhan telah lakukan dimana Dia rela menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Dia rela menderita supaya kita bebas dari hukuman dan Dia melakukan itu dengan tulus, bukan karena ingin dibalas, tetapi Dia iklas melakukannya dan dengan kasih. Paulus mengatakan bahwa dia hanya menasehati jemaat itu. Supaya mereka memberi dengan tulus dan iklas. Paulus mengatakan bahwa jika mereka memberi dengan rela hati maka itu akan diterima, dia juga mengatakan bahwa pemberian itu bukan atas apa yang tidak ada pada mereka tetapi dengan apa yang ada pada mereka. Artinya bahwa mereka tidak perlu berhutang untuk memberi tetapi brikanlah semampunya saja. Paulus juga mengatakan bahwa mereka dibebani bukan supaya orang lain mendapat keringanan, artinya bahwa memberi itu bukan untuk merugikan mereka dan menguntungkan yang lain, tetapi supaya yang berkelebihan dapat membantu untuk mencukupi yang berkekurangan.

3. Berkat-Berkat Yang Menantikan Orang Yang Murah Hati (9:6-15)
Dalam ayat 6 Paulus mengatakan bahwa orang yang menabur banyak akan menuai banyak dan orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit. Ini berarti seperti analogi petani yang menanam tanaman di kebun atau di sawah, jika ia menanam banyak maka dia akan mendapatkan lebih banyak dari yang menanam sedikit. Tetapi jangan dipahami bahwa ukuran banyak atau sedikit diukur dengan jumlah materi yang diberikan. Tadi diatas Paulus telah mengatakan bahwa memberi itu sedaya mampu mereka. Yesus pernah mengatakan bahwa pemberian sepeser dari seorang janda, justru itu lebih besar dari yang memberi banyak tapi dari kelimpahan atau kelebihannya. Jadi dalam hal itu janda itulah yang memberi banyak dan yang akan menuai banyak. Jadi dalam hal inipun kita harus memahami secara demikian. Tatkala jemaat itu memberi dengan kemampuan mereka tanpa mengurangi apa yang mampu lakukan maka amereka akan menuai banyak. Lain halnya dengan orang yang memberi tetapi mengurangi dari apa yang dia mampu maka dia akan menuai sedikit. Kemudian Paulus mengingatkn supaya mereka memberi bukan dengan keterpaksaan sebab Allah memberikan segala kasih karunia supaya jemaat itu berkecukupan.

Hal Apa Yang dapat di Ajarkan kepada Anak Sekolah Minggu:
1.      Jemaat makedonia adalah jemaat yang hidup untuk memberi. Mereka meskipun dalam kondisi yang tidak dalam kecukupan, namun mereka saling membantu dan belajar memberikan dari apa yang ada dalam diri mereka. Pemberian seseorang tidak tergantung dari kondisi besar atau kecilnya, melainkan tergantung dari sikap hati yang tulus dalam memberi. Apa yang kita tabor tidak akan sia-sia, meskipun dengan mencucurkan air mata, karena suatu kelak kita akan menuai berkas-berkasnya.

Tehnik berceritanya gini aja:

Kalian certain keadaan jemaat makedonia pada saat itu? Dan Aplikasinya kepada anak.
Misalnya: Adik-adik, orang-orang Kristen di Makedonia adalah orang yang tidak memiliki rumah yang bagus. Rumah mereka tidak terawat dengan baik, sehingga seandainya sedang hujan besar, mungkin rumah mereka akan bocor dan pada siang hari yang terik mungki mereka mengalami ketidaknyamanan. Sayangnya mereka tidak dapat memperbaiki rumah mereka yang rusak. Kira-kira ada yang tau kenapa? (bisa keluarkan alat peraga uang). Karena mereka tidak mempunyai uang.  Dalam kondisi sedang dalam keadaan sulit, mereka tetap dengan tekun mengucap syukur atas kebaikan Tuhan dengan senantiasa datang beribadah. Dalam keadaan sulit tersebut, mereka malah saling membantu satu dengan yang lainnya bahkan bergotong royong melayani para rekan-rekan gereja yang lain dan juga para hamba-hamba Tuhan, padahal mereka sendiri pada saat itu sedang mengalami penderitaan.
Sehingga Paulus kagum melihat sifat murah hati yang dilakukan oleh jemaat makedonia tersebut, berbeda dengan jemaat Korintus yang sangat makmur dan kaya. Mereka malah saling membenci, egois dan tamak akan berkat yang Tuhan berikan pada jemaat tersebut. Kemurahan hati jemaat Makedonia sangat menyentuh hati Paulus. Kemurahatian seperti inilah yang sebenarnya menyenangkan hati Tuhan. Siapa yang mau menyenangkan hati Tuhan?
Karena itu, Adik-adik sudah saatnya kita mau belajar memberi serta membagikan apa yang Tuhan percayakan pada diri kita dengan ikhlas. Tuhan benar-benar telah memberikan kecukupan kepada kita. Tuhan ingin agar kita dengan murah hati memberikan apa yang kita miliki kepada mereka yang berkekurangan. Tujuannya supaya mereka juga bisa merasakan kecukupan dari Tuhan. Yang berkelebihan menolong yang kekurangan, supaya ada kesimbangan. Contohnya: Jika kita diberkat Tuhan secara Materi, kita belajar mau memberi kepada saudara-saudara kita yang berkekurangan yang belum bisa menikmati apa yang kita nikmati. Memberi juga bukan hanya bersifat materi saja. Misalnya: kalo seandainya Tuhan percayakan kalian mempunyai kelebihan dalam bidang pelajaran, kita melihat teman kita tidak bisa mengerjakannya, kita pun dapat menolong untuk membantu menjelaskannya. Menolong orang yang dalam bencana alam, Dan Lain-lain (mungkin bisa Tanya anak hal-hal apa saja yang berkatian dengan memberi)
Memberi itu adalah bukti rasa syukur kita kepada Tuhan. Mari, dengan sukacita kita mau membagikan apa yang kita miliki saat ini. Karena apa yang kita tabur akan kita tuai suatu saat kelak. Kalo kita menabur kebencian, sombong, pelit maka akan banyak orang yang tidak menyenangi kita dan nama Tuhan tidak dipermuliakan. Ayo, kita memberi dengan tulus apa yang Tuhan percayakan, dan Biarlah Tuhan yang melihat perbuatan kita dan memberkati kita.

(JIKA ADA YANG KURANG ATO GAK SESUAI, BISA MEMBUAT DENGAN PEMAHAMAN PRIBADI DARI CERITA TERSEBUT ATO DENGAN GAYA KREATIVITAS SENDIRI YANG COCOK, SESUAI DENGAN TEMA: MENGAJARKAN KEPADA ANAK AGAR MEREKA MAU BELAJAR MURAH HATI SAMA SEPERTI KRISTUS)

SELAMAT MELAYANI YA.. GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar