Pages

About

Jumat, 03 Agustus 2012

KELAS PERSIAPAN GURU-GURU SEKOLAH MINGGU GIA KOPO PERMAI 1


KELAS PERSIAPAN KAA
TEMA : “BERANI MEMULAI SESUATU”           (HAKIM-HAKIM 6:15-17;36-7:11)
Tujuan : Agar anak sekolah minggu berani untuk memulai sesuatu
Tokoh dalam kisah ini:
1.      Siapakah Gideon? Gideon juga dikenal sebagai Yerubaal, adalah seorang hakim yang muncul dalam Kitab Hakim-hakim, di dalam Alkitab Perjanjian Lama. Kisahnya terdapat dalamHakim-hakim 6-8. Ia juga disebutkan dalam Surat Ibrani sebagai contoh orang beriman. Gideon adalah anakYoas, dari bani Abiezer dari suku Manasye. Nama Gideon berarti "Si Penghancur", "Pahlawan perkasa" atau "Penebang (pohon)".
2.      Midian adalah suatu bangsa penyembah berhala, Mereka terdiri dari lima suku, keturunan Abraham melalui Midian, anak gundiknya Ketura. Abraham menyuruh mereka pergi bersama semua anak kelahiran gundiknya itu, ke sebelah timur (Kej 25:1-6). Demikianlah orang Midian menempati daerah padang gurun di Transyordan, dan Moab turun ke bawah sampai Edom. Mereka penghuni gurun pasir, bergabung dengan orang Ismael dan orang Medan (Kej 37:28, 36), tatkala Yusuf dijual ke Mesir; di situ orang Midian, yg dikalahkan oleh Gideon, disebut orang-orang Ismael karena mereka memakai perhiasan telinga dan hidung dari emas. Istri Musa adalah perempuan Midian, namanya Zipora, dan nama mertuanya Yitro atau Rehuel (Kel 2:18, 21; 3:1 dll), nama iparnya Hobab, diminta oleh Musa untuk membimbing Israel dalam perjalanan melalui 'padang gurun' (Bil 10:29-32). Di kemudian hari, di dataran Moab, raja-raja Midian dan Moab bergabung mengupah Bileam untuk mengutuk Israel (Bil 22 dst), dan bangsa mereka menggoda Israel untuk menyembah berhala dan berzina (Bil 25), dan karena itu mereka harus dihancurkan (Bil 25:16-18; 31). Kelima pemimpin orang Midian adalah sekutu raja Sihon, raja orang Amori (Yos 13:21). Pada zaman Hakim-hakim, melalui Gideon dengan tentaranya yg kecil (Hak 6-8; 9:17), Allah melepaskan Israel dari cemeti orang Midian.

Latar belakang cerita
Hakim-Hakim 6:1, “Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya
Sejarah bangsa Israel mencatat kehidupan pasca mangkatnya Yosua. Setelah hidup tenang beberapa saat, orang Midian lalu menguasai orang Israel. Orang-orang Israel menjadi takut. Mereka bersembunyi di dalam goa-goa, bersembunyi di negeri sendiri. Dalam kurun waktu yang cukup lama kondisi itu berlangsung : 7  tahun dikuasai orang Midian, Selama itu bangsa Israel hidup dalam ketidak nyamanan. Kemerdekaan mereka hilang, kebebasan mereka menjadi terbatas. Bahkan ada hal yang lebih menyulitkan lagi, orang-oran Midian merampasi hasil panen bangsa Israel.

Hakim-hakim 6:6, “sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN 
Perbuatan orang-orang Midian, berdampak luar biasa. Orang Israel menjadi : Sangat miskin, Itu berarti bangsa ini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Seberapa baikpun hasil panen dan juga ternak yang mereka miliki, maka bangsa Israel tidak dapat menikmatinya. Semua hasil itu dirampas oleh bangsa Midian, dinikmati dan menjadi kekayaan bangsa lain.
Dahulu bangsa ini dilepaskan dari musuhnya, dengan mengutus Otniel sebagai Hakim dan pembebas Israel. Mereka dibebaskan, tetapi kejadian yang sama berulang. Bangsa Isarel tidak setia kepada Tuhan Allah mereka. Melakukan apa yang jahat kembali di mata Tuhan sehingga diserahkan pada orang Midian. Orang Midian tidak saja menyerang bangsa Israel, tetapi telah membuat bangsa ini menjadi sangat melarat, sangat menderita.

Ingat pesan Yosua
Yosua 23:12-13, “ Sebab jika kamu berbalik dan berpaut kepada sisa bangsa-bangsa ini yang masih tinggal di antara kamu, kawin-mengawin dengan mereka serta bergaul dengan mereka dan mereka dengan kamu, 13 maka ketahuilah dengan sesungguhnya, bahwa TUHAN, Allahmu, tidak akan menghalau lagi bangsa-bangsa itu dari depanmu. Tetapi mereka akan menjadi perangkap dan jerat bagimu, menjadi cambuk pada lambungmu dan duri di matamu, sampai kamu binasa dari tanah yang baik ini, yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu 

Tuhan tidak akan menyertai bila bangsa Israel berpaling dari Tuhan Allah, lebih mendukakan lagi bangsa ini hidup menyembah ilah lain. Kemiskinan terjadi akibat dari perbuatan jahat bangsa Midian, di satu sisi Ia tidak ingin bangsa-Nya kekurangan apalagi hidup miskin. Rancangan Tuhan adalah rancangan hari depan bahagia, hari yang penuh harapan (Yer. 29:11).
Bila mendengar baik-baik perintah-Nya dan melakukannya dengan setia maka segala berkat-Nya akan tercurah (Ul 28:1), itu adalah Janji-Nya. Ia akan membuat bangsa pilihan-Nya menjadi bangsa yang lebih unggul dibanding dengan bangsa lain. Tapi mengapa jadi melarat? Jawabnya, karena tindakan bangsa ini sendiri. Mereka tidak mendengar dengan baik suara-Nya, dan tidak melakukannya dengan setia. Supaya jaminan keberhasilan itu ada, maka miliki sikap mendengar yang baik, dan lakukan perintah-Nya dengan setia. Tapi bila ada yang jahat di hadapan Tuhan, maka ketidak berhasilan dalam hidup akan mudah dijumpai.

Panggilan terhadap Gideon
Hakim-Hakim 6:11-12, “Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian.
12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani. “
Menghadapi fakta adanya bangsa Midian yang menyengsarakan bangsa Israel. Bangsa ini berseru kepada-Nya. Dan seruan itu Ia dengar Tuhan. Dari antara bangsa Israel, Ia memilih Gideon seorang anak bungsu dari keluarganya dan berasal kaum minoritas dari sukunya- , bukan keluarga ternama. Gideon bekerja membantu ayahnya di tempat penggilingan gandum dan pemerasan anggur di lokasi yang tersembunyi. Melalui malaikat, utusan-Nya. Gideon di sapa dan firman-Nya dinyatakan bahwa : Tuhan menyertaimu. Malaikat Tuhan menyatakan dengan kepastian, adanya penyertaan Tuhan. Ya, Ia tahu saat itu mayoritas bangsa Israel, termasuk pula Gideon, banyak yang telah kehilangan arah, atau tidak percaya diri karena berhadapan dengan kenyataan yang dirasa berat. Bangsa ini berhadapan dengan kenyataan bagaimana bila Tuhan memalingkan muka-Nya. Tetapi Tuhan yang Maha Baik pula yang mendengar seruan mereka yang tulus memohon, waktu-Nya tiba bagi mereka, Gideon dipilih.
Gideon meminta tanda, yaitu bentangan bulu domba dipengirikan itu basah dan tanah disekitarnya kering. Kedua, tanah disekitarnya penuh dengan embun dan guntingan bulu domba itu kering. Dan Tuhan menjawab keinginannya.
Tindakan awal Gideon 
Hakim-hakim 6:25-27, “ Pada malam itu juga TUHAN berfirman kepadanya: “Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya26 Kemudian dirikanlah mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang itu.”
27 Kemudian Gideon membawa sepuluh orang hambanya dan diperbuatnyalah seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya. Tetapi karena ia takut kepada kaum keluarganya dan kepada orang-orang kota itu untuk melakukan hal itu pada waktu siang, maka dilakukannyalah pada waktu malam “
Setelah Gideon berjumpa dengan malaikat Tuhan. Pada malam itu Tuhan berfirman kepada-Nya, dan Gideon mendengarkan suara-Nya lalu melakukannya. Ia : Merobohkan mezbah baal: Meruntuhkan berhala, ia tidak berkompromi dengan yang jahat. Sebab Allah tidak bersedia di duakan, Ia adalah satu-satunya sesembahan bagi orang percaya. Bila kita cinta Tuhan, maka akan memutuskan hubungan dengan berhala. Berhala tidak saja merupakan benda yang terlihat seperti pada umumnya, tetapi adalah segala hal yang mengikat kita dan menomor-duakan Tuhan.

Hakim-hakim 7:7, “ Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: “Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya. 
Setelah itu Gideon menyusun pasukannya. Ia lalu memilih dari antara orang-orang Israel yang bersedia maju berperang. Pasukannnya diseleksi, dari sekian banyak yang hadir saat itu, atas petunjuk Tuhan ia bertanya “Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang..” hasilnya tigapuluh dua ribu orang kembali ke perkampungan Israel, sisa sepuluh ribu.  Tetapi Tuhan berkata masih terlalu banyak, supaya orang Israel kelak tidak bermegah karena jumlah mereka yang banyak namun menang karena mereka mengandalkan Tuhan, maka kembali dengan petunjuk-Nya Gideon menyeleksi pasukannya kembali. Ia menyeleksi dengan cara melihat bagaimana pasukan yang sisa minum air di tepian sungai, maka di dapatlah : 300 Tentara.
Tuhan mengajarkan umat-Nya untuk mengucap syukur, dan itu terlihat bagaimana sejumlah orang dalam pasukan itu mengambil air minum. Jumlah itulah yang akan maju berperang. Bersama Tuhan maka meski jumlah mereka sedikit tetapi Janji kemenangan itu akan diraih. Dan dengan 300 orang tersebut mereka akhirnya menang.
Hal yang dapat dipelajari:
1.      Tuhan membenci kehidupan orang yang menyembah berhala, midian adalah bangsa penyembah berhala. Karena itu, jika bangsa Israel menyembah berhala maka Tuhan menghajarnya untuk bertobat. Maukah kita meninggalkan bentuk penyembahan berhala, atau hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah.
2.      Mungkin ketika kita mau meninggalkan semua kebiasaan buruk atau bertindak berani bertindak memulai sesuatu yang baik, seperti penyembahan berhala, tradisi atau hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan, kita akan tidak disukai orang lain. Namun percayalah akan penyertaan Tuhan, Gideon disuruh oleh Allah untuk menghancurkan bangsa penyembah berhala, meskipun ia sangat takut dan masih muda, namun ketika ia berharap dan beserta dengan dia maka Allah menyertai Gideon. Maukah kita mengambil langkah untuk berani memulai sesuatu bersama dengan Allah?
Bukan dengan kuat dan gagah kita (Zak. 4:6), tetapi karena Tuhan beserta kita maka kita dapat beroleh kesuksesan –cakap menanggung segala perkara. Maka marilah kita berjuang untuk layak dihadapan-Nya Bila kita bersama Tuhan, lewat kesulitan apapun kita tidak akan takut. Kalau Ia memang beserta maka tidak ada yang mustahil. Namun kalau kita berbuat jahat, mana Tuhan mau beserta? Carilah penyertaan-Nya dan buktikan bagaimana Ia mendampingi kita melakukan perkara yang luar biasa.

PETA KONSEP PENGAJARAN
1.      Kegiatan awal _____ Menit        : Menyapa, mengabsen, membuat nyaman keadaan kelas, menanyakan pelajaran minggu kemarin. Dll.
2.      Kegiatan Inti _____ Menit          : Mulai mendramakan kondisi kisah Gideon, bisa memulai dengan sesuatu peragaan bersama anak, misalnya: “Lihat… (kondisi senang) kita mengalami panen yang besar… wahh.. senangnya… (ekspresi gembira) dengan keegoisan dan membawa hasilnya kepada penyembahan berhala… Namun datanglah seorang mengatakan bahwa ada sekelompok suku yang ingin merampas hasil panen tersebut… tiba-tiba (waahhh… keadaan ketakutan),, dan taukah bangsa apa yang ingin menyerang bangsa Israel itu??? Taukah mengapa bangsa Israel di serang?? Karena kesombongannya… bla..bla..bla..  lalu dalam ketakutannya bangsa itu berdoa minta ampun, kira-kira ditolong gak??? Bla..bla..bla.. lalu Tuhan menolongnya, dengan memunculkan seorang hakim? Ketika sedang memanen padi, tiba-tiba (suasana bisa tegang) malaikat Tuhan menampakan diri dan menyuruh pemuda ini untuk menyelamatkan bangsa Israel.. kira-kira siapa pemuda itu?? Dst (Lanjutkan dengan kisah selanjutnya dengan sistem drama lakon).   NB: Selipkan tekanan-tekanan makna dalam kisah tersebut ketika dalam menceritakan.
3.      Kegiatan akhir ____ menit: Menyimpulkan makna yang dapat diajarkan, serta mengajak siswa berkomitmen untuk meninggalkan dosanya? Disertai dengan mendoakan mereka… + pemberian ayat hafalan. Dan selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar