KELAS
PERSIAPAN KAA
TEMA
: “BERANI MEMULAI SESUATU” (HAKIM-HAKIM
6:15-17;36-7:11)
Tujuan : Agar anak sekolah minggu berani untuk
memulai sesuatu
Tokoh dalam kisah ini:
1.
Siapakah Gideon? Gideon juga dikenal sebagai Yerubaal,
adalah seorang hakim yang muncul dalam Kitab Hakim-hakim,
di dalam Alkitab Perjanjian Lama.
Kisahnya terdapat dalamHakim-hakim 6-8.
Ia juga disebutkan dalam Surat Ibrani sebagai contoh orang beriman.
Gideon adalah anakYoas,
dari bani Abiezer dari suku Manasye.
Nama Gideon berarti "Si Penghancur", "Pahlawan perkasa"
atau "Penebang (pohon)".
2.
Midian adalah
suatu bangsa penyembah berhala, Mereka terdiri dari lima suku, keturunan
Abraham melalui Midian, anak gundiknya Ketura. Abraham menyuruh mereka pergi
bersama semua anak kelahiran gundiknya itu, ke sebelah timur (Kej 25:1-6).
Demikianlah orang Midian menempati daerah padang gurun di Transyordan, dan Moab
turun ke bawah sampai Edom. Mereka penghuni gurun pasir, bergabung dengan orang
Ismael dan orang Medan (Kej 37:28, 36),
tatkala Yusuf dijual ke Mesir; di situ orang Midian, yg dikalahkan oleh Gideon,
disebut orang-orang Ismael karena mereka memakai perhiasan telinga dan hidung
dari emas. Istri Musa adalah perempuan Midian, namanya Zipora, dan nama mertuanya
Yitro atau Rehuel (Kel 2:18, 21;
3:1 dll), nama iparnya
Hobab, diminta oleh Musa untuk membimbing Israel dalam perjalanan melalui
'padang gurun' (Bil 10:29-32).
Di kemudian hari, di dataran Moab, raja-raja Midian dan Moab bergabung mengupah
Bileam untuk mengutuk Israel (Bil 22 dst), dan bangsa mereka menggoda
Israel untuk menyembah berhala dan berzina (Bil 25),
dan karena itu mereka harus dihancurkan (Bil 25:16-18;
31). Kelima pemimpin orang Midian adalah sekutu raja Sihon, raja
orang Amori (Yos 13:21).
Pada zaman Hakim-hakim, melalui Gideon dengan tentaranya yg kecil (Hak 6-8; 9:17),
Allah melepaskan Israel dari cemeti orang Midian.
Latar
belakang cerita
Hakim-Hakim
6:1, “Tetapi orang Israel
melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan
mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya, “
Sejarah bangsa Israel mencatat
kehidupan pasca mangkatnya Yosua. Setelah hidup tenang beberapa saat, orang
Midian lalu menguasai orang Israel. Orang-orang Israel menjadi takut. Mereka
bersembunyi di dalam goa-goa, bersembunyi di negeri sendiri. Dalam kurun waktu
yang cukup lama kondisi itu berlangsung : 7 tahun dikuasai orang Midian, Selama
itu bangsa Israel hidup dalam ketidak nyamanan. Kemerdekaan mereka hilang,
kebebasan mereka menjadi terbatas. Bahkan ada hal yang lebih menyulitkan lagi,
orang-oran Midian merampasi hasil panen bangsa Israel.
Hakim-hakim 6:6, “sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN “
Perbuatan
orang-orang Midian, berdampak luar biasa. Orang Israel menjadi : Sangat miskin,
Itu berarti bangsa ini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Seberapa
baikpun hasil panen dan juga ternak yang mereka miliki, maka bangsa Israel
tidak dapat menikmatinya. Semua hasil itu dirampas oleh bangsa Midian,
dinikmati dan menjadi kekayaan bangsa lain.
Dahulu
bangsa ini dilepaskan dari musuhnya, dengan mengutus Otniel sebagai Hakim dan
pembebas Israel. Mereka dibebaskan, tetapi kejadian yang sama berulang. Bangsa
Isarel tidak setia kepada Tuhan Allah mereka. Melakukan apa yang jahat kembali
di mata Tuhan sehingga diserahkan pada orang Midian. Orang Midian tidak saja
menyerang bangsa Israel, tetapi telah membuat bangsa ini menjadi sangat
melarat, sangat menderita.
Ingat pesan Yosua
Yosua 23:12-13, “ Sebab jika kamu berbalik dan
berpaut kepada sisa bangsa-bangsa ini yang masih tinggal di antara kamu,
kawin-mengawin dengan mereka serta bergaul dengan mereka dan mereka dengan
kamu, 13 maka ketahuilah dengan
sesungguhnya, bahwa TUHAN, Allahmu, tidak akan menghalau lagi bangsa-bangsa itu
dari depanmu. Tetapi mereka akan menjadi perangkap dan jerat bagimu, menjadi
cambuk pada lambungmu dan duri di matamu, sampai kamu binasa dari tanah yang
baik ini, yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu “
Tuhan tidak
akan menyertai bila bangsa Israel berpaling dari Tuhan Allah, lebih mendukakan
lagi bangsa ini hidup menyembah ilah lain. Kemiskinan terjadi akibat dari
perbuatan jahat bangsa Midian, di satu sisi Ia tidak ingin bangsa-Nya
kekurangan apalagi hidup miskin. Rancangan Tuhan adalah rancangan hari depan
bahagia, hari yang penuh harapan (Yer. 29:11).
Bila
mendengar baik-baik perintah-Nya dan melakukannya dengan setia maka segala
berkat-Nya akan tercurah (Ul 28:1), itu adalah Janji-Nya. Ia akan membuat
bangsa pilihan-Nya menjadi bangsa yang lebih unggul dibanding dengan bangsa
lain. Tapi mengapa jadi melarat? Jawabnya, karena tindakan bangsa ini sendiri.
Mereka tidak mendengar dengan baik suara-Nya, dan tidak melakukannya dengan
setia. Supaya jaminan keberhasilan itu ada, maka miliki sikap mendengar yang
baik, dan lakukan perintah-Nya dengan setia. Tapi bila ada yang jahat di
hadapan Tuhan, maka ketidak berhasilan dalam hidup akan mudah dijumpai.
Panggilan
terhadap Gideon
Hakim-Hakim
6:11-12, “Kemudian datanglah Malaikat
TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer
itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar
tersembunyi bagi orang Midian.
12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman
kepadanya, demikian: “TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani. “
Menghadapi fakta adanya bangsa Midian yang menyengsarakan bangsa
Israel. Bangsa ini berseru kepada-Nya. Dan seruan itu Ia dengar Tuhan. Dari
antara bangsa Israel, Ia memilih Gideon seorang anak bungsu dari keluarganya
dan berasal kaum minoritas dari sukunya- , bukan keluarga ternama. Gideon
bekerja membantu ayahnya di tempat penggilingan gandum dan pemerasan anggur di
lokasi yang tersembunyi. Melalui malaikat, utusan-Nya. Gideon di sapa dan
firman-Nya dinyatakan bahwa : Tuhan menyertaimu. Malaikat Tuhan menyatakan
dengan kepastian, adanya penyertaan Tuhan. Ya, Ia tahu saat itu mayoritas
bangsa Israel, termasuk pula Gideon, banyak yang telah kehilangan arah, atau
tidak percaya diri karena berhadapan dengan kenyataan yang dirasa berat. Bangsa
ini berhadapan dengan kenyataan bagaimana bila Tuhan memalingkan muka-Nya. Tetapi
Tuhan yang Maha Baik pula yang mendengar seruan mereka yang tulus memohon,
waktu-Nya tiba bagi mereka, Gideon dipilih.
Gideon meminta tanda, yaitu bentangan bulu domba
dipengirikan itu basah dan tanah disekitarnya kering. Kedua, tanah disekitarnya
penuh dengan embun dan guntingan bulu domba itu kering. Dan Tuhan menjawab
keinginannya.
Tindakan
awal Gideon
Hakim-hakim
6:25-27, “ Pada malam itu
juga TUHAN berfirman kepadanya: “Ambillah seekor lembu jantan
kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah
mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya. 26 Kemudian dirikanlah
mezbah bagi TUHAN, Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan disusun baik,
lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban bakaran dengan
kayu tiang berhala yang akan kautebang itu.”
27 Kemudian Gideon membawa sepuluh orang hambanya
dan diperbuatnyalah seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya. Tetapi karena
ia takut kepada kaum keluarganya dan kepada orang-orang kota itu untuk
melakukan hal itu pada waktu siang, maka dilakukannyalah pada waktu malam “
Setelah
Gideon berjumpa dengan malaikat Tuhan. Pada malam itu Tuhan berfirman
kepada-Nya, dan Gideon mendengarkan suara-Nya lalu melakukannya. Ia : Merobohkan
mezbah baal: Meruntuhkan berhala, ia tidak berkompromi dengan yang jahat.
Sebab Allah tidak bersedia di duakan, Ia adalah satu-satunya sesembahan bagi
orang percaya. Bila kita cinta Tuhan, maka akan memutuskan hubungan dengan
berhala. Berhala tidak saja merupakan benda yang terlihat seperti pada umumnya,
tetapi adalah segala hal yang mengikat kita dan menomor-duakan Tuhan.
Hakim-hakim 7:7, “ Lalu berfirmanlah TUHAN kepada
Gideon: “Dengan ketiga ratus orang yang
menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke
dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat
itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya. “
Setelah itu Gideon menyusun pasukannya. Ia lalu memilih dari antara
orang-orang Israel yang bersedia maju berperang. Pasukannnya diseleksi, dari
sekian banyak yang hadir saat itu, atas petunjuk Tuhan ia bertanya “Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang..” hasilnya tigapuluh dua ribu orang
kembali ke perkampungan Israel, sisa sepuluh ribu. Tetapi Tuhan berkata masih terlalu banyak,
supaya orang Israel kelak tidak bermegah karena jumlah mereka yang banyak namun
menang karena mereka mengandalkan Tuhan, maka kembali dengan petunjuk-Nya
Gideon menyeleksi pasukannya kembali. Ia menyeleksi dengan cara melihat
bagaimana pasukan yang sisa minum air di tepian sungai, maka di dapatlah : 300 Tentara.
Tuhan mengajarkan umat-Nya untuk mengucap syukur, dan itu terlihat
bagaimana sejumlah orang dalam pasukan itu mengambil air minum. Jumlah itulah
yang akan maju berperang. Bersama Tuhan maka meski jumlah mereka sedikit tetapi
Janji kemenangan itu akan diraih. Dan dengan 300 orang tersebut mereka akhirnya
menang.
Hal yang dapat dipelajari:
1. Tuhan
membenci kehidupan orang yang menyembah berhala, midian adalah bangsa penyembah
berhala. Karena itu, jika bangsa Israel menyembah berhala maka Tuhan
menghajarnya untuk bertobat. Maukah kita meninggalkan bentuk penyembahan
berhala, atau hal-hal yang tidak berkenan kepada Allah.
2. Mungkin
ketika kita mau meninggalkan semua kebiasaan buruk atau bertindak berani
bertindak memulai sesuatu yang baik, seperti penyembahan berhala, tradisi atau
hal-hal yang tidak menyenangkan Tuhan, kita akan tidak disukai orang lain.
Namun percayalah akan penyertaan Tuhan, Gideon disuruh oleh Allah untuk
menghancurkan bangsa penyembah berhala, meskipun ia sangat takut dan masih
muda, namun ketika ia berharap dan beserta dengan dia maka Allah menyertai
Gideon. Maukah kita mengambil langkah untuk berani memulai sesuatu bersama
dengan Allah?
Bukan dengan
kuat dan gagah kita (Zak. 4:6), tetapi karena Tuhan beserta kita maka kita
dapat beroleh kesuksesan –cakap menanggung segala perkara. Maka marilah kita
berjuang untuk layak dihadapan-Nya Bila kita bersama Tuhan, lewat kesulitan
apapun kita tidak akan takut. Kalau Ia memang beserta maka tidak ada yang
mustahil. Namun kalau kita berbuat jahat, mana Tuhan mau beserta? Carilah
penyertaan-Nya dan buktikan bagaimana Ia mendampingi kita melakukan perkara
yang luar biasa.
PETA KONSEP PENGAJARAN
1. Kegiatan awal _____ Menit : Menyapa, mengabsen, membuat nyaman
keadaan kelas, menanyakan pelajaran minggu kemarin. Dll.
2. Kegiatan Inti _____ Menit : Mulai mendramakan kondisi kisah
Gideon, bisa memulai dengan sesuatu peragaan bersama anak, misalnya: “Lihat…
(kondisi senang) kita mengalami panen yang besar… wahh.. senangnya… (ekspresi
gembira) dengan keegoisan dan membawa hasilnya kepada penyembahan berhala…
Namun datanglah seorang mengatakan bahwa ada sekelompok suku yang ingin merampas
hasil panen tersebut… tiba-tiba (waahhh… keadaan ketakutan),, dan taukah bangsa
apa yang ingin menyerang bangsa Israel itu??? Taukah mengapa bangsa Israel di
serang?? Karena kesombongannya… bla..bla..bla..
lalu dalam ketakutannya bangsa itu berdoa minta ampun, kira-kira
ditolong gak??? Bla..bla..bla.. lalu Tuhan menolongnya, dengan memunculkan
seorang hakim? Ketika sedang memanen padi, tiba-tiba (suasana bisa tegang)
malaikat Tuhan menampakan diri dan menyuruh pemuda ini untuk menyelamatkan
bangsa Israel.. kira-kira siapa pemuda itu?? Dst (Lanjutkan dengan kisah
selanjutnya dengan sistem drama lakon). NB:
Selipkan tekanan-tekanan makna dalam kisah tersebut ketika dalam menceritakan.
3. Kegiatan akhir ____ menit:
Menyimpulkan makna yang dapat diajarkan, serta mengajak siswa berkomitmen untuk
meninggalkan dosanya? Disertai dengan mendoakan mereka… + pemberian ayat
hafalan. Dan selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar