“Bagi Tuhan Tiada yang Mustahil”
Bahan Alkitab : Lukas 1:37
Tujuan :
mengajarkan pada ASM untuk percaya, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.
Pendahuluan
Bagaimana menurutmu tema kita minggu
ini? Hal ini dapat terjadi asal kita percaya kepada Tuhan.
Isi
Judul
di atas merupakan sebuah kalimat sederhana, tetapi memiliki makna yang luar
biasa bagi yang mempercayainya. Kalimat yang pernah diucapkan oleh malaikat
Tuhan ketika menemui Maria ini, mengandung makna yang sungguh dalam bagi Maria.
Sekalipun pada waktu itu Maria ragu-ragu dengan apa yang dikatakan malaikat
Tuhan padanya, namun karena kepercayaannya yang dalam kepada Tuhan, ia tetap mengamini
perkataan tersebut. Bagi Tuhan tiada yang mustahil. Dan itulah yang Maria
yakini, sehingga terjadilah apa yang dianggap manusia mustahil, tetapi tidak
bagi Tuhan (Lukas 1:37). Bagi Maria, apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan ini
terlalu tinggi untuk dimengerti oleh akal sehatnya. Bagaimana tidak?
Pemberitahuan tentang kabar, bahwa ia akan melahirkan anak dari Roh Kudus dan
juga kehamilan Elizabeth ,
saudaranya di usia tua, sungguh-sungguh tidak masuk di akalnya. Itu mustahil.
Tetapi syukur kepada Tuhan, karena Dia adalah Tuhan yang melampaui pikiran
manusia. Dia adalah Allah yang ajaib, yang kuasa-Nya tidak dapat dibatasi oleh
apa pun juga. Dia adalah Allah yang terus bergerak dalam kemustahilan. Maria,
wanita saleh itu, sekalipun terkejut dengan kabar itu, namun ia tidak pernah
melupakan imannya. Sehingga ia dapat berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan: jadilah padaku menurut
perkataanmu itu,” (Lukas 1:38). Menyikapi hal tersebut, maka sebagai orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita hendaknya mengerti dan memahami, bahwa:
1.
Allah
Kita, Allah yang Hebat
Yeremia 32:27
berkata: “Sesungguhnya, Akulah Tuhan,
Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” Ayat
ini mengingatkan kita, bahwa Tuhan itu berkuasa untuk melakukan apa pun. Tidak
ada yang mustahil bagi-Nya, meskipun kita menganggapnya mustahil. Sebagai orang
yang beriman, percayalah, bahwa Tuhan kita itu hebat dan dapat melakukan apa
pun yang tidak pernah kita sangka-sangka! Tuhan kita adalah Tuhan yang
Mahakuasa, yang kuasa-Nya tidak pernah tertandingi oleh siapa pun dan apa pun
juga.
2.
Allah
Menghendaki yang Terbaik bagi Kita
Memahami
kehendak Allah dalam hidup kita, tentunya tidaklah mudah. Ada hal yang harus kita lakukan, supaya kita
mengerti kehendak Allah. Dan ketika Allah menghendaki seseorang untuk menikmati
kemustahilan-Nya, maka terjadilah itu! Bagi Allah tidak ada yang mustahil dalam
melakukan hal-hal yang di luar nalar manusia. Kalau Allah yang menghendaki, apa
pun bisa terjadi.
3.
Bergaul
dengan Allah dan Beriman
Allah yang kita
sembah adalah Allah yang Mahakuasa. Dia juga Allah Pencipta, yang menciptakan
bumi dan segala isinya, termasuk kita. Sebagai ciptaan-Nya, sudah seharusnya
kita mengenal siapa Pencipta kita. Bukan sekadar mengenal siapa Dia, tetapi
juga hendaknya kita bisa bergaul dengan-Nya. Bergaul dengan Allah akan
menjadikan kita tahu akan apa yang dikehendaki-Nya dalam hidup kita. Henokh merupakan
salah satu contoh orang yang bergaul dengan Allah (Kejadian 5:21-24). Dan kita
tahu apa yang terjadi dengan Henokh. Tanpa melalui kematian, dia langsung
diangkat Allah. Sepertinya mustahil, tetapi itulah yang terjadi. Kita juga
dapat melihat, bagaimana kehidupan Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Dia juga
bergaul dengan Allah, sehingga dia bisa bercakap-cakap langsung dengan Allah.
Baik Henokh maupun Adam, mereka telah merasakan keajaiban yang dilakukan Allah
di dalam pergaulan mereka yang sedemikian akrabnya. Bagaimana dengan kita?
Bergaul dengan Allah akan menjadikan kita pun semakin mengenal-Nya dan banyak
mujizat-mujizat yang akan Allah lakukan dalam kehidupan kita. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat,” (Ibrani
11:1). Iman atau percaya merupakan istilah penting yang menggambarkan hubungan
antara umat dan Tuhan. Percaya kepada Tuhan berarti percaya, bahwa Tuhan itu
benar dan dapat diandalkan, mempercayakan diri kepada-Nya, taat dan setia
kepada-Nya. Dan untuk menjadi percaya, tentu saja kita harus mau mendengar
firman-Nya, karena iman timbul dari pendengaran (Roma 10:17). Maria mengalami
mujizat dari yang mustahil menjadi tidak mustahil, karena imannya kepada Tuhan.
Penutup
Tuhan Yesus sanggup melakukan hal-hal yang
hebat. Oleh sebab itu, kita harus menyerahkan semua pergumulan kita hanya
kepada-Nya.
Aktivitas :
ASM diberi
kesempatan untuk bersaksi/sharing pengalaman mereka bagaimana Allah melakukan
hal-hal yang besar dalam hidup mereka. (bisa dimulai dari GSM) supaya tidak
membosankan pemilihan ASM yang akan bersaksi bisa dilakukan dengan menyanyikan
sebuah lagu sambil mengedarkan suatu benda, GSM memberi aba-aba untuk berhenti
dan siapa yang sedang memegang benda tsb, yang harus bersaksi.
Ayat hafalan:
Markus 9:23b
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar