Pages

About

Jumat, 03 Agustus 2012

BAHAN PRA-REMAJA MINGGU KE 2


Bagi Tuhan Tiada yang Mustahil
Bahan Alkitab : Lukas 1:37

Tujuan             : mengajarkan pada ASM untuk percaya, bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah.

Pendahuluan
            Bagaimana menurutmu tema kita minggu ini? Hal ini dapat terjadi asal kita percaya kepada Tuhan.

Isi
            Judul di atas merupakan sebuah kalimat sederhana, tetapi memiliki makna yang luar biasa bagi yang mempercayainya. Kalimat yang pernah diucapkan oleh malaikat Tuhan ketika menemui Maria ini, mengandung makna yang sungguh dalam bagi Maria. Sekalipun pada waktu itu Maria ragu-ragu dengan apa yang dikatakan malaikat Tuhan padanya, namun karena kepercayaannya yang dalam kepada Tuhan, ia tetap mengamini perkataan tersebut. Bagi Tuhan tiada yang mustahil. Dan itulah yang Maria yakini, sehingga terjadilah apa yang dianggap manusia mustahil, tetapi tidak bagi Tuhan (Lukas 1:37). Bagi Maria, apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan ini terlalu tinggi untuk dimengerti oleh akal sehatnya. Bagaimana tidak? Pemberitahuan tentang kabar, bahwa ia akan melahirkan anak dari Roh Kudus dan juga kehamilan Elizabeth, saudaranya di usia tua, sungguh-sungguh tidak masuk di akalnya. Itu mustahil. Tetapi syukur kepada Tuhan, karena Dia adalah Tuhan yang melampaui pikiran manusia. Dia adalah Allah yang ajaib, yang kuasa-Nya tidak dapat dibatasi oleh apa pun juga. Dia adalah Allah yang terus bergerak dalam kemustahilan. Maria, wanita saleh itu, sekalipun terkejut dengan kabar itu, namun ia tidak pernah melupakan imannya. Sehingga ia dapat berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan: jadilah padaku menurut perkataanmu itu,” (Lukas 1:38). Menyikapi hal tersebut, maka sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita hendaknya mengerti dan memahami, bahwa:
1.      Allah Kita, Allah yang Hebat
Yeremia 32:27 berkata: “Sesungguhnya, Akulah Tuhan, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” Ayat ini mengingatkan kita, bahwa Tuhan itu berkuasa untuk melakukan apa pun. Tidak ada yang mustahil bagi-Nya, meskipun kita menganggapnya mustahil. Sebagai orang yang beriman, percayalah, bahwa Tuhan kita itu hebat dan dapat melakukan apa pun yang tidak pernah kita sangka-sangka! Tuhan kita adalah Tuhan yang Mahakuasa, yang kuasa-Nya tidak pernah tertandingi oleh siapa pun dan apa pun juga.
2.      Allah Menghendaki yang Terbaik bagi Kita
Memahami kehendak Allah dalam hidup kita, tentunya tidaklah mudah. Ada hal yang harus kita lakukan, supaya kita mengerti kehendak Allah. Dan ketika Allah menghendaki seseorang untuk menikmati kemustahilan-Nya, maka terjadilah itu! Bagi Allah tidak ada yang mustahil dalam melakukan hal-hal yang di luar nalar manusia. Kalau Allah yang menghendaki, apa pun bisa terjadi.
3.      Bergaul dengan Allah dan Beriman
Allah yang kita sembah adalah Allah yang Mahakuasa. Dia juga Allah Pencipta, yang menciptakan bumi dan segala isinya, termasuk kita. Sebagai ciptaan-Nya, sudah seharusnya kita mengenal siapa Pencipta kita. Bukan sekadar mengenal siapa Dia, tetapi juga hendaknya kita bisa bergaul dengan-Nya. Bergaul dengan Allah akan menjadikan kita tahu akan apa yang dikehendaki-Nya dalam hidup kita. Henokh merupakan salah satu contoh orang yang bergaul dengan Allah (Kejadian 5:21-24). Dan kita tahu apa yang terjadi dengan Henokh. Tanpa melalui kematian, dia langsung diangkat Allah. Sepertinya mustahil, tetapi itulah yang terjadi. Kita juga dapat melihat, bagaimana kehidupan Adam sebelum jatuh ke dalam dosa. Dia juga bergaul dengan Allah, sehingga dia bisa bercakap-cakap langsung dengan Allah. Baik Henokh maupun Adam, mereka telah merasakan keajaiban yang dilakukan Allah di dalam pergaulan mereka yang sedemikian akrabnya. Bagaimana dengan kita? Bergaul dengan Allah akan menjadikan kita pun semakin mengenal-Nya dan banyak mujizat-mujizat yang akan Allah lakukan dalam kehidupan kita. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat,” (Ibrani 11:1). Iman atau percaya merupakan istilah penting yang menggambarkan hubungan antara umat dan Tuhan. Percaya kepada Tuhan berarti percaya, bahwa Tuhan itu benar dan dapat diandalkan, mempercayakan diri kepada-Nya, taat dan setia kepada-Nya. Dan untuk menjadi percaya, tentu saja kita harus mau mendengar firman-Nya, karena iman timbul dari pendengaran (Roma 10:17). Maria mengalami mujizat dari yang mustahil menjadi tidak mustahil, karena imannya kepada Tuhan.
Penutup
             Tuhan Yesus sanggup melakukan hal-hal yang hebat. Oleh sebab itu, kita harus menyerahkan semua pergumulan kita hanya kepada-Nya.

Aktivitas :
ASM diberi kesempatan untuk bersaksi/sharing pengalaman mereka bagaimana Allah melakukan hal-hal yang besar dalam hidup mereka. (bisa dimulai dari GSM) supaya tidak membosankan pemilihan ASM yang akan bersaksi bisa dilakukan dengan menyanyikan sebuah lagu sambil mengedarkan suatu benda, GSM memberi aba-aba untuk berhenti dan siapa yang sedang memegang benda tsb, yang harus bersaksi.

Ayat hafalan:
Markus 9:23b
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar