Pages

About

Jumat, 03 Agustus 2012

BAHAN PRA-REMAJA GIA KOPO PERMAI MINGGU 1


Hidup oleh Percaya”
Bahan Alkitab : 2 Korintus 5:7; 2 Korintus 12:9

Tujuan             : Mengajarkan kepada ASM untuk “hidup oleh percaya” kepada Kristus  
(Rasul Paulus)

Pendahuluan
                        Bagaimana menurutmu hidup oleh percaya? (share)
ketika teman-temanmu menyontek, mabal dll bagaimana dengan kamu? Apakah kita tetap hidup
percaya sebagai anak-anak Tuhan dan melakukan yang baik / sebaliknya?
Mari kita akan belajar dari Rasul Paulus, yang tetap hidup oleh percaya sekalipun mengalami
banyak tantangan, rintangan bahkan aniaya dalam mengikut Tuhan Yesus.

Isi
            Rasul Paulus, yang sebelumnya bernama Saulus, adalah seorang Yahudi yang dididik di bawah pimpinan Gamaliel (Kis.22:3-4). Paulus adalah seorang ahli Farisi yang taat kepada hukum Taurat, sekaligus menjadi penganiaya jemaat (Filipi 3:4-6). Kisah Para Rasul 22:4 mencatat, bahwa Saulus telah menganiaya pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; menangkap orang-orang  dan memasukkannya ke dalam penjara. Ia melakukan ini, karena ia merasa sedang berbuat kebenaran dan membela Tuhannya.
Ketika dalam perjalanan ke Damsyik, Tuhan sendiri menemuinya dan kemudian memanggilnya menjadi seorang Rasul. Walau Paulus mendapatkan pengalaman rohani yang begitu luar biasa, ternyata hal ini tidaklah meniadakan pergumulan, penderitaan, bahkan penyakit yang dideritanya. Dalam pelayanannya, Paulus mengalami begitu banyak pergumulan, di antaranya adalah: lima kali disesah orang Yahudi, tiga kali didera, dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, terkatung-katung di tengah laut, sering tidak tidur, kelaparan, dan masih banyak hal lagi yang dialaminya (2 Kor.11:23-29). Bahkan, ketika mendapatkan penglihatan yang sangat luar biasa dan diangkat ke surga, Rasul Paulus justru mendapatkan pergumulan yang luar biasa pula. Ia digocoh oleh utusan iblis. Dan tentang hal ini, ia telah tiga kali meminta pertolongan Tuhan. Namun Tuhan menjawabnya dengan jawaban, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna,(2 Kor.12:9). Resep apakah yang Paulus miliki, sehingga ia tetap hidup oleh percaya kepada Kristus, walau kondisinya secara manusia begitu berat dihadapinya?
1.      Keyakinan bahwa Tuhan Tetap Baik
Setelah perjumpaan pribadi dengan Tuhan, mata rohani Paulus menjadi terbuka. Dan dalam perjalanan hidupnya, ia semakin mengenal pribadi Tuhan lebih dalam lagi. Dengan mengenal pribadi Tuhan inilah, Paulus mengetahui, bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik. Kebaikan-Nya tidak diukur dari cara pandang manusia yang tidak dapat melihat pekerjaan Allah dari awal sampai akhir, tetapi ia tetap percaya, bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik kepadanya, walau sakitnya tidak disembuhkan. Padahal, ia adalah orang yang dekat dengan Tuhan. Walau mengalami begitu banyak pergumulan, bahkan sakit penyakit, ia tidak marah kepada Tuhan. Ia tetap mempercayai, bahwa Tuhan itu baik, karena memang Pribadinya baik adanya. Ini menunjukkan, bahwa ia memiliki sikap hidup karena percaya dan bukan karena melihat. Ini berarti bahwa apapun yang kita alami, baik itu menyenangkan ataupun tidak menyenangkan, baik itu kesuksesan ataupun kegagalan, baik itu kesenangan ataupun penderitaan, kita harus tetap memiliki keyakinan bahwa Tuhan Yesus itu sungguh amat baik, Dia ada dalam segala situasi di hidup kita untuk selalu mendatangkan kebaikan bagi kita, setiap orang yang percaya.
2.      Tetap Bersyukur
Rasul Paulus, ketika mengalami penderitaan dan penyakit yang dialaminya, ia tetap dapat bersyukur kepada Tuhan. Ia tidak marah, tidak bersungut-sungut, dan tidak menuduh Allah melakukan kejahatan atau keburukan kepadanya. Dengan mempercayai bahwa Allah adalah Allah yang baik adanya, membuat kita dapat bersyukur atas rencana indah yang Ia sediakan bagi kita, walau kita tidak dapat melihat melalui cara pandang manusia. Bersyukur membuat diri kita lebih dapat menerima keadaan dan penyakit yang kita alami. Bila kita bersungut-sungut dan mengeluh karena penyakit yang tak kunjung sembuh, hal ini akan membuat imunitas tubuh semakin turun dan justru membuat penyakit menjadi lebih parah lagi. Karena itu, contohlah Rasul Paulus yang tetap bersyukur, walau keadaannya buruk dalam kacamata manusia. Ia hidup karena percaya, dan bukan karena melihat. Satu hal yang perlu kita ingat, bahwa ketika kita bersungut-sungut atau mengeluh, itu tidak akan menyelesaikan masalah tetapi menambah masalah baru, ketika kita bersungut-sungut atau mengeluh, itu akan menambah beban kita.

Penutup
Mungkin Rasul Paulus tidak mengalami mujizat kesembuhan yang spektakuler. Tetapi, dengan terus hidup dalam percaya akan kebaikan Tuhan dan tetap bersyukur sepanjang hidupnya, ini juga merupakan mujizat yang spektakuler. Tidak semua orang mampu memiliki sikap hidup yang demikian. Karena itu, marilah kita mencontoh kehidupan Rasul Paulus yang senantiasa bersyukur dan mempercayai kebaikan Tuhan atas segala hal yang terjadi dalam hidupnya. Hidupnya dipenuhi dengan percaya kepada Tuhan dan bukan atas dasar apa yang dilihatnya. Karena itu, marilah kita hidup dengan penuh kepercayaan, bahwa Tuhan adalah Tuhan yang baik dan senantiasa bersukur atas apa pun yang kita alami.


Aktivitas :
Ayo mencari apa kata Firman Tuhan!
GSM menyiapkan beberapa topik yang biasanya kita hadapi seperti ketika kita tidak punya uang, ketika kita ditinggalkan oleh teman, ketika kita sakit, dst. Ajak ASM untuk mencari ayat yang memberi janji atau kekuatan sehingga kita dapat dikuatkan. GSM bisa menyiapkan konkordansi untuk dapat dilihat oleh ASM, dan mengajarkan bagaimana cara memakai konkordansi.
Melalui kegiatan ini ASM diajak untuk selalu kembali kepada Firman Tuhan yang dapat memberi jawaban bagi setiap masalah kita.

Ayat Hafalan:
2 Korintus 5:7
Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar