Pages

About

Selasa, 30 Oktober 2012

Kelas Persiapan KAA GIA Kopo Permai Minggu 1


KELAS PERSIAPAN KAA Minggu ke-1 (Oktober)
TEMA : “Tuhan Itu Setia”                                                                          (Ulangan 32:1-14)
Tujuan : “Anak Sekolah Minggu mengetahui bahwa Tuhan itu setia ”

            Nats Ulangan 32:1-14
            Latar Belakang
Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel demi angkatan Israel yang baru. Mereka kini sudah mencapai akhir dari pengembaraan di padang gurun dan siap masuk ke Kanaan. Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat Paskah yang pertama, penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai. Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.
Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk penaklukan Kanaan, maksud Musa mula-mula ialah untuk menasihati dan mengarahkan angkatan Israel yang baru tentang
  1. perbuatan-perbuatan perkasa dan janji-janji Allah,
  2. kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat, dan
  3. perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.
Dengan segala kesungguhan yang dimilikinya, Musa mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel terutama melalui tiga amanat yang bersemangat.
  1. Amanat Musa yang pertama membahas kembali sejarah dan kegagalan Israel sejak Gunung Sinai serta menantang angkatan yang baru itu untuk takut akan Allah dan taat kepada-Nya (Ulangan 1:6 - 4:43).
  2. Amanat Musa yang kedua mengulas dan menerapkan banyak hukum perjanjian berhubungan dengan soal-soal seperti melaksanakan Sabat, penyembahan, kaum miskin, hari raya tahunan, warisan, hak milik atas harta benda, kebejatan seks, perlakuan hamba-hamba, dan pelaksanaan kehakiman (Ulangan 4:44 - 26:19).
  3. Amanat Musa yang ketiga bernubuat tentang berkat dan kutukan yang akan menimpa Israel sesuai dengan ketaatan atau ketidaktaatan mereka ( Ulangan 27:1-30:20). Pasal-pasal yang sisa termasuk pengangkatan Yosua oleh Musa sebagai penggantinya serta kesaksian mengenai wafatnya Musa (Ulangan 31: 1 - 34 : 12).
Tafsiran Singkat Ulangan 32: 1-14
Pengajaran Musa itu berkisar pada fakta sikap dan tindakan Allah terhadap Israel dan bagaimana dampaknya terhadap status dan keadaan mereka. Allah telah berlaku begitu penuh anugerah, mengkhususkan mereka dari sekian banyak anak-anak Adam (ayat 8-13), menjadikan mereka harta kesayangan-Nya agar mereka dapat serasi menjadikan Allah harta kemuliaan mereka sebagai bangsa. Hanya umat Allah yang dapat merasakan hubungan anak-bapa dengan Allah, dapat mengalami penghormatan (ayat 10), jaminan pemeliharaan dan kasih mesra Allah yang menyeluruh (ayat 12)..
Allah setia, adil dan benar. Allah tidak pernah dipengaruhi oleh tindakan umat-Nya. Dari sejak mereka di Mesir Allah setia menyertai mereka (ayat 7). Di padang gurun Allah menjaga mereka seperti biji mata-Nya (ayat 10). Sungguh mengagumkan kesetiaan Allah yang tidak pernah berubah kepada umat-Nya. Kesetiaan Allah berbeda dengan kesetiaan manusia yang bersyarat dan mudah pudar. Saat ini, banyak orang setia kepada Allah dengan syarat mendapat berkat (secara materi). Perikop ini mengajarkan bahwa kesetiaan Allah yang tidak pernah berubah adalah berkat terbesar bagi umat-Nya.
Dalam nyanyian lembut Musa, Allah digambarkan sebagai induk rajawali yang bisa dipercaya oleh anak-anaknya, bahkan dalam pengalaman yang menakutkan seperti belajar terbang. Seekor induk rajawali membangun sarang yang nyaman untuk anak-anaknya, melidungi mereka dengan bulu-bulu dadanya sendiri. Tetapi insting pemberian Allah untuk membangun sarang yang aman pun memaksa rajawali-rajawali muda itu untuk terbang, dan induk rajawali tidak akan melewatkan kewajibannya untuk mengajari anak-anaknya. Karena hanya dengan demikianlah mereka memenuhi kodrat mereka.
Maka suatu hari induk rajawali itu akan mengusik ranting-ranting pada sarang tersebut dan membuatnya jadi tempat yang tidak nyaman. Kemudian ia akan memungut rajawali muda yang kebingungan itu, melambungkannya ke udara, dan menjatuhkannya. Burung kecil itu pun jatuh dengan bebas. Di mana mama sekarang? Ia tidak jauh. Induknya segera menukik ke bawah dan menangkap anak burung itu. Ia akan mengulangi latihan ini sampai setiap anaknya mampu terbang sendiri.

Refleksi:
1.      Musa menegaskan kepada bangsa Israel, sebagai bangsa pilihan yaitu meskipun manusia berlaku tidak setia, namun Allah tetap setia mencurahkan kasih-Nya kepada manusia. Bentuk kasih-Nya ialah mendidik kita agar kita kembali kepada jalur yang Tuhan tetapkan. Dengan berbagai macam proses yang akan dihadapi manusia agar kembali kepada jalur yang Tuhan tetapkan, Allah tetap setia menyertai dan menolong (I Yohanes 1:9)
2.      Seharusnya kita sadar, ketika kesetiaan Allah teruji kepada kita, hendaknya kita pun mau belajar setia kepada Allah. Misalnya: setia dalam pelayanan, setia dalam doa (membangun hubungan dengan Allah) dan setia beribadah kepada-Nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar