Pelajaran
1, September Minggu I - 2012
Intimacy
With God ( Firman )
I. Bahan Alkitab
Ø
Mazmur
32 : 8 - 9
II. Tujuan
Ø Mengajar
ASM untuk merenungkan & melakukan Firman Tuhan setiap hari, sehingga ASM
dapat mengenal kehendak-Nya di dalam kehidupan mereka.
III. Ayat Hafalan
Ø
Imamat 10 : 3
....... "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib
kepada-Ku Kunyatakan
kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." .......
IV. Pendahuluan
Kata intim
artinya akrab, karib, rukun. Jika kita ingin membangun keintiman dengan seseorang maka bukan hanya komunikasi dua arah yang diperlukan, tetapi juga hubungan
secara pribadi berdasarkan kasih, saling
mempercayai yang mendalam dan keterbukaan satu dengan yang lain. Demikian pula hubungan kita
dengan Tuhan. Intim dengan Tuhan berarti
akrab, dekat, karib dalam pergaulan dengan Tuhan atau memiliki hubungan yang "mesra" dengan Tuhan.
Apakah mungkin, manusia sebagai makhluk
ciptaan bergaul karib dengan Allah Sang Pencipta? Hal ini bisa terjadi karena Allah menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Allah
(Kej.1:26a), berbeda dengan makhluk ciptaan lainnya. Namun, setelah manusia jatuh ke dalam dosa,
hubungan dengan Allah terputus. Tetapi
kita bersyukur kepada Allah, keintiman dengan Allah bisa terjalin kembali karena pintu anugerah-Nya
telah terbuka lewat karya Penebusan Tuhan
Yesus sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, hidupnya
dibenarkan di hadapan Tuhan (Roma 3:24)
sehingga bisa membangun hubungan yang intim dengan Tuhan.
V. Isi
Kita dapat bergaul intim dengan
Tuhan karena Tuhan berbicara dan mengungkapkan
isi hati-Nya kepada kita melalui Firman-Nya dan kita datang kepada-Nya untuk menyampaikan isi hati kita melalui doa
kita. Dalam Minggu ini, kita
akan membahas tentang alasan mengapa kita dapat
membangun keintiman dengan Tuhan melalui
Firman-Nya.
1. Firman
Tuhan adalah Petunjuk Untuk Hidup Karib dengan-Nya
Hidup kita di dunia ini dapat
diibaratkan sebagai sebuah perjalanan. Agar kita tidak tersesat, kita
memerlukan petunjuk. Tuhan berfirman bahwa Ia akan mengajar, menunjukkan
jalan, memberi nasihat, bimbingan, dan
memperhatikan kita (Maz. 32:8). Dia ingin memberi petunjuk bagaimana kita menjalani
hidup ini sesuai dengan kehendak-Nya. Dan Ia memberi peringatan, agar kita
tidak bersikap semau-maunya dan susah diatur seperti kuda atau bagal yang tidak
berakal (Maz. 32:9). Bagaimana cara kita memahami kehendak-Nya? Yaitu
dengan mempelajari Firman Tuhan dengan pertolongan Roh Kudus yang memberi
pencerahan. Dan hal ini adalah suatu proses terus menerus sepanjang
hidup kita. Tuhan mengajarkan kita secara bertahap dari waktu ke waktu, agar
kita memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang Pribadi Tuhan dan apa yang
menyenangkan-Nya. Hal ini menimbulkan rasa hormat, kagum, takut akan Dia,
menuruti petunjuk-Nya, dan menjauhi larangan-Nya sehingga Tuhan bergaul karib
dengan kita dan memberitahukan perjanjian-Nya kepada kita (Maz. 25:14).
2. Mendengar
Suara Tuhan lewat Firman-Nya
Ketika
Samuel mendengar suara Tuhan, ia tidak mengenali-Nya sampai ia dinasihati oleh
Eli (1 Samuel 3:1-10). Ketika kita mendengar suara Tuhan, bagaimana kita tahu
pasti bahwa Dialah yang berbicara? Apa yang kita dengar, harus kita konfirmasi
dengan apa yang tertulis dalam Alkitab. Kita bersyukur karena kita memiliki apa
yang tidak dimiliki oleh Samuel, yaitu Alkitab yang lengkap, Firman Tuhan yang
diinspirasikan, yang dapat kita baca, pelajari dan renungkan. “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2
Timotius 3:16-17). Apakah kita memiliki masalah atau harus mengambil keputusan
dalam hidup kita? Pelajarilah apa yang dikatakan Alkitab mengenai hal itu!
Tuhan tidak akan pernah menuntun dan mengarahkan kita dengan cara yang
bertentangan dengan apa yang diajarkan atau dijanjikan dalam Firman-Nya (Titus
1:2). Kemudian, untuk mendengar suara Tuhan, kita juga perlu
mengenali-Nya. Yesus berkata: “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan
Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,” (Yohanes 10:27). Untuk
mengenali suara Tuhan, kita perlu menggunakan waktu bersama dengan-Nya setiap
hari, mempelajari Alkitab, dan merenungkan Firman-Nya. Makin sering kita
menggunakan waktu bersama dengan Tuhan dan Firman-Nya, makin mudah kita
mengenali suara Tuhan dan pimpinan-Nya dalam hidup kita.
VI. Penutup
Dengan pertolongan Roh Kudus, marilah kita mempelajari
Firman Tuhan setiap hari dengan
cermat dan memahami maknanya sehingga kita bisa mengikuti petunjuk-Nya! Dan
ketika Tuhan berbicara kepada kita atau menuntun
kita, maka kita dapat meyakini bahwa
itu adalah suara Tuhan. Tuhan dapat
saja berbicara secara lisan kepada seseorang. Kadang- kadang melalui Roh Kudus kepada hati nurani kita, melalui
keadaan,melalui orang-orang
lain. Namun yang utama, Dia berbicara kepada
kita melalui Firman-Nya. Dengan menerapkan apa yang kita dengar dari kebenaran Firman Tuhan,
kita dapat belajar mengenali suara-Nya
dan bergaul karib dengan-Nya.
VII. Aktivitas
Ayo belajar merenungkan Firman
Tuhan!
GSM menyediakan bahan renungan
(misalnya tentang Kain dan Habil, Kejadian
4 : 1-16)
ASM dibagi dalam beberapa kelompok
(3-4 orang/kelompok)
Masing-masing kelompok merenungkan
perikop tsb (bisa dengan menggunakan 5W
dan 1H : what, when, where, who, whom dan how) dan apa yang dapat mereka ambil sebagai pelajaran dari
perikop tsb. Lalu penerapan apa
yang akan mereka ambil untuk dilakukan.
Contoh : dari perikop tsb. Pelajaran
yang diambil adalah bahwa iri hati dapat
menyebabkan orang melakukan tindakan yang jahat/mencelakakan orang, karena itu saya belajar untuk
tidak iri hati, caranya dengan belajar selalu
bersyukur untuk apa yang ada pada saya atau apapun yang terjadi dalam hidup saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar