Pages

About

Senin, 10 September 2012

BAHAN PRA REMAJA MINGGU KE 4


Indahnya Berjalan Bersama Allah


         I.    Bahan Alkitab

Ø  Mazmur 23 : 4


       II.    Tujuan

Ø  Mengajarkan pada ASM bahwa hidup berjalan  dengan Allah itu sangat indah (tanpa mengeluh, bersungut-sungut, apalagi memberontak).
Ø  Mengajarkan pada ASM meskipun berjalan bersama Tuhan tidak selalu sesuai dengan kehendak kita, namun jika dijalani dengan kesadaran bahwa Allah beserta dengan kita, maka perjalanan itu menjadi indah.


      III.    Ayat Hafalan

Ø  Matius 28 : 20b
"... Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
     IV.    Pendahuluan

Seorang Pendeta mendapat undangan pelayanan di pedalaman Kalimantan,yang mana Pendeta ini belum pernah ke tempat tersebut. Tentunya bukan hal yang mudah untuk Pendeta ini mencapai tempat pelayanan tersebut. Tetapi ada hal yang menghiburkan dan membuat tenang hati Pendeta ini karena ada rekan Pendeta tersebut yang memang tinggal di tempat itu, dan dia berjanji akan menjemput lalu membawa Pendeta ini untuk dapat melayani di sana.


      V.    Isi

Dalam kehidupan kita, tentunya kita sangat membutuhkan “Seseorang” yang dapat memberikan kepastian dan jaminan untuk memimpin kita sehingga kita merasa aman dan nyaman dalam perjalanan hidup ini. Daud, dalam salah satu Mazmurnya yang paling terkenal, yaitu Mazmur 23 menyebutkan “Tuhan adalah Gembalaku”. Daud tahu persis dan sangat kenal siapa “Seseorang” yang dapat memimpin hidupnya. Dalam penuturannya, Daud sungguh merasakan pimpinan dan kebaikan Tuhan yang begitu luar biasa dalam hidupnya. Bahkan, sekalipun harus berjalan di dalam "lembah kekelaman", Daud tidak takut bahaya karena Daud percaya ada Tuhan yang sanggup menolong dan melindunginya.Penyertaan Tuhan inilah membuat Daud tetap memuji dan mengagungkan nama-Nya. Diperkirakan, Mazmur ini ditulis oleh Daud pada masa tuanya.Dan melalui pengalaman hidup Daud inilah, kita dapat belajar untuk tetap merasakan betapa indahnya berjalan bersama Allah, sekalipun melalui banyak rintangan, kesulitan, bahaya serta hal-hal yang tidak dapat kita   mengerti terjadi dalam hidup ini. Supaya kita dapat merasakan indahnya berjalan Tuhan maka kita harus:
                 
1.    Serahkan Hidup Kepada-Nya
Daud sangat mengenal Allah yang sanggup memimpin hidupnya sehingga Daud dapat berkata Tuhan adalah Gembalaku. Daud, yang memang seorang gembala domba menggambarkan Allah sebagai Gembala yang memelihara dan membimbing kawanan domba-Nya. Pengenalan Daud akan Allah inilah yang membuat Daud dengan mudah menyerahkan seluruh hidupnya hanya kepada Allah. Dalam mazmur Daud yang lain, Daud berkata: “Serahkan hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak,” (Maz.37:5). Ada kebahagiaan yang Daud rasakan, ketika hidupnya diserahkan kepada Tuhan di tengah tantangan hidupnya. Bahkan dalam Mazmur 23, Daud sungguh merasakan pimpinan Tuhan yang begitu nyata. Dia sungguh Gembala yang baik, yang dengan setia memelihara dan menuntun seluruh langkah hidupnya. Dan Yesus sendiri juga berkata: “Akulah Gembala yang Baik,” (Yoh.10:1-18). Seorang Gembala yang baik  adalah gembala yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Tuhan Yesus sudah memberikan segalanya bagi kita. Dia juga mau mati untuk menyelamatkan kita. Karena itu, serahkanlah seluruh hidup kita hanya kepada-Nya! Hanya Dialah, Allah yang “Maha” segalanya, yang sanggup memelihara, menuntun dan memberkati hidup kita.
2.    Penyertaan-Nya Menghiburkan
Dalam ayat 4, Daud menuliskan berjalan dalam lembah kekelaman adalah suatu lembah yang berkelok-kelok tanpa dapat melihat apa yang terjadi atau siapa yang akan menghadang di tikungan berikutnya. Lembah kekelaman diartikan juga sebagai bayang-bayang maut yang sangat menakutkan dan mengerikan. Beberapa kali Daud melewatinya, saat dikejar-kejar Saul yang ingin membunuhnya dan juga pada waktu menghindar dari kejaran Absalom, anaknya sendiri. Apa yang Daud tuliskan dalam Mazmurnya adalah merupakan pengalaman pribadi, bukan sekedar             istilah untuk menggambarkan kesulitan dalam kehidupannya. Daud mengalami peristiwa yang menakutkan, tetapi ia dapat berkata: “Aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku, gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” "Gada" (tongkat pendek) menjadi senjata pertahanan, yang juga melambangkan kekuatan, kuasa, dan wibawa Allah. “Tongkat" (tongkat ramping panjang yang salah satu ujungnya melengkung) dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, dipakai untuk menuntun domba-domba pada jalan yang benar atau menyelamatkannya dari kesulitan. Gada dan tongkat Allah inilah yang menjamin kasih dan bimbingan Allah dalam kehidupan kita sehingga kita tidak usah   takut pada apa pun yg menghadang di depan karena ada YESUS yang lebih dari segalanya. Dan Daud sudah membuktikan itu. Kuasa-Nya tidak berubah. Karena itu, percayakan hidup kita hanya kepada Tuhan Yesus karena Dia adalah Gembala yang baik.


     VI.    Penutup

Betapa indahnya berjalan bersama Allah karena kasih setia-Nya tidak pernah berubah, dulu sekarang sampai selamanya. Dia adalah Tuhan yang setia kepada kita, dari sejak awal kehidupan kita. Ia selalu mendampingi kita saat melewati masa yang sukar, bahkan   mendewasakan kita melalui beratnya kehidupan. Dia juga bersukacita bersama kita, menikmati kemenangan hidup yang Dia sudah sediakan untuk setiap kita yang tetap berjalan bersama-Nya. 


   VII.    Aktivitas

            ASM dan GSM berdiri membentuk lingkaran, lalu menyanyikan lagu “ jalan serta Yesus” setiap kata jalan, harus berbalik arah, GSM dapat menentukan arahnya terlebih dahulu. Jika ada yang salah harus dengan jujur keluar dari lingkaran. Dan bagi yang keluar dari lingkaran mendapat giliran untuk menceritakan penglaman yang mereka alami bersama dengan Tuhan, boleh pengalaman yang menyenangkan,ataupun sebaliknya tapi dengan pertolongan Tuhan mereka dapat melaluinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar