Indahnya Berjalan Bersama
Allah
I. Bahan Alkitab
Ø
Mazmur 23 : 4
II. Tujuan
Ø Mengajarkan pada ASM bahwa hidup berjalan dengan Allah itu sangat indah (tanpa
mengeluh, bersungut-sungut, apalagi memberontak).
Ø Mengajarkan pada ASM meskipun berjalan
bersama Tuhan tidak selalu sesuai dengan kehendak kita, namun jika dijalani
dengan kesadaran bahwa Allah beserta dengan kita, maka perjalanan itu menjadi
indah.
III. Ayat Hafalan
Ø
Matius
28 : 20b
"...
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
IV. Pendahuluan
Seorang
Pendeta mendapat undangan pelayanan di pedalaman Kalimantan,yang mana Pendeta ini belum pernah ke tempat tersebut.
Tentunya bukan hal yang mudah untuk
Pendeta ini mencapai tempat pelayanan
tersebut. Tetapi ada hal yang menghiburkan dan membuat tenang hati Pendeta ini karena ada rekan Pendeta tersebut yang
memang tinggal di tempat itu,
dan dia berjanji akan menjemput lalu membawa Pendeta
ini untuk dapat melayani di sana.
V. Isi
Dalam
kehidupan kita, tentunya kita sangat membutuhkan “Seseorang” yang dapat memberikan kepastian dan jaminan
untuk memimpin kita sehingga kita
merasa aman dan nyaman dalam perjalanan hidup ini. Daud, dalam salah satu Mazmurnya yang paling terkenal,
yaitu Mazmur 23 menyebutkan
“Tuhan adalah Gembalaku”. Daud tahu persis dan sangat
kenal siapa “Seseorang” yang dapat memimpin hidupnya. Dalam
penuturannya, Daud sungguh merasakan
pimpinan dan kebaikan Tuhan yang
begitu luar biasa dalam hidupnya. Bahkan, sekalipun harus berjalan di dalam "lembah kekelaman", Daud tidak
takut bahaya karena Daud percaya ada
Tuhan yang sanggup menolong dan melindunginya.Penyertaan
Tuhan inilah membuat Daud tetap memuji dan mengagungkan nama-Nya. Diperkirakan,
Mazmur ini ditulis oleh Daud pada masa tuanya.Dan
melalui pengalaman hidup Daud inilah, kita dapat belajar untuk tetap merasakan betapa indahnya berjalan
bersama Allah, sekalipun melalui banyak
rintangan, kesulitan, bahaya serta hal-hal yang tidak dapat kita mengerti terjadi dalam hidup ini. Supaya kita dapat merasakan indahnya berjalan
Tuhan maka kita harus:
1. Serahkan Hidup Kepada-Nya
Daud sangat mengenal Allah
yang sanggup memimpin hidupnya sehingga Daud dapat berkata Tuhan adalah
Gembalaku. Daud, yang memang seorang gembala domba menggambarkan Allah sebagai
Gembala yang memelihara dan membimbing kawanan domba-Nya. Pengenalan Daud akan
Allah inilah yang membuat Daud dengan mudah menyerahkan seluruh hidupnya hanya
kepada Allah. Dalam mazmur Daud yang lain, Daud berkata: “Serahkan hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya dan Ia akan
bertindak,” (Maz.37:5). Ada
kebahagiaan yang Daud rasakan, ketika hidupnya diserahkan kepada Tuhan di
tengah tantangan hidupnya. Bahkan dalam Mazmur 23, Daud sungguh merasakan
pimpinan Tuhan yang begitu nyata. Dia sungguh Gembala yang baik, yang dengan
setia memelihara dan menuntun seluruh langkah hidupnya. Dan Yesus sendiri juga
berkata: “Akulah Gembala yang Baik,”
(Yoh.10:1-18). Seorang Gembala yang baik
adalah gembala yang memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Tuhan Yesus sudah memberikan segalanya bagi kita. Dia juga mau mati untuk
menyelamatkan kita. Karena itu, serahkanlah seluruh hidup kita hanya
kepada-Nya! Hanya Dialah, Allah yang “Maha” segalanya, yang sanggup memelihara,
menuntun dan memberkati hidup kita.
2. Penyertaan-Nya Menghiburkan
Dalam ayat 4, Daud
menuliskan berjalan dalam lembah kekelaman adalah suatu lembah yang
berkelok-kelok tanpa dapat melihat apa yang terjadi atau siapa yang akan
menghadang di tikungan berikutnya. Lembah kekelaman diartikan juga sebagai
bayang-bayang maut yang sangat menakutkan dan mengerikan. Beberapa kali Daud
melewatinya, saat dikejar-kejar Saul yang ingin membunuhnya dan juga pada waktu menghindar
dari kejaran Absalom, anaknya sendiri. Apa yang Daud tuliskan dalam Mazmurnya
adalah merupakan pengalaman pribadi, bukan sekedar istilah untuk menggambarkan kesulitan dalam kehidupannya.
Daud mengalami peristiwa yang menakutkan, tetapi ia dapat berkata: “Aku
tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku, gada-Mu
dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” "Gada" (tongkat pendek)
menjadi senjata pertahanan, yang juga melambangkan kekuatan, kuasa, dan wibawa
Allah. “Tongkat" (tongkat ramping panjang yang salah satu ujungnya
melengkung) dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, dipakai
untuk menuntun domba-domba pada jalan yang benar atau menyelamatkannya dari
kesulitan. Gada dan tongkat Allah inilah yang menjamin kasih dan bimbingan
Allah dalam kehidupan kita sehingga kita tidak usah takut pada apa pun yg menghadang di depan
karena ada YESUS yang lebih dari segalanya. Dan Daud sudah membuktikan itu.
Kuasa-Nya tidak berubah. Karena itu, percayakan hidup kita hanya kepada Tuhan
Yesus karena Dia adalah Gembala yang baik.
VI. Penutup
Betapa indahnya berjalan bersama Allah karena kasih setia-Nya tidak pernah berubah, dulu sekarang sampai
selamanya. Dia adalah Tuhan yang setia kepada kita, dari sejak awal kehidupan kita. Ia
selalu mendampingi kita saat
melewati masa yang sukar, bahkan mendewasakan
kita melalui beratnya kehidupan. Dia juga bersukacita bersama kita, menikmati kemenangan hidup yang Dia sudah
sediakan untuk setiap kita yang
tetap berjalan bersama-Nya.
VII. Aktivitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar