Intimacy With God ( D0A
)
I. Bahan Alkitab
Ø
Lukas 6 : 12
II. Tujuan
Ø Mengajarkan
pada ASM untuk membangun hubungan intim dengan Allah melalui doa.
III. Ayat Hafalan
Ø
Matius 6 : 6a
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu
dan berdoalah kepada Bapamu yang
ada di tempat tersembunyi."
IV. Pendahuluan
Minggu yang lalu
kita belajar tentang bagaimana kita dapat memiliki keintiman dengan
Tuhan melalui firman-Nya. Saat ini, kita akan belajar bagaimana kita dapat intim dengan Tuhan melalui doa. Intimacy atau keintiman itu sendiri memiliki beberapa
pengertian, di antaranya: hubungan yang
dekat, penuh kasih sayang, hubungan yang sangat pribadi, keakraban; juga berarti tindakan atau ekspresi kasih sayang,
kehangatan; bahkan lebih dalam lagi (hubungan suami istri).
V. Isi
Berbicara
mengenai keintiman dengan Tuhan, tentunya diperlukan pengenalan akan Tuhan terlebih dahulu. Sehingga, kita dapat
menjalin keintiman dengan-Nya.
Kita dapat mengenal Tuhan melalui firman-Nya. Bahkan,
seperti telah dibahas pada minggu yang lalu bahwa melalui firman-Nya pula kita diberi petunjuk
untuk hidup karib dengan-Nya. Itu sebabnya,
sebagai orang percaya seharusnya kita memiliki hubungan yang intim dan penuh kehangatan kasih sayang dengan Tuhan
dalam doa kita. Amat
disayangkan, jika kita malas untuk berdoa karena terlalu banyaknya kesibukan yang menyita waktu
kita. Sehingga, tidak ada lagi keinginan
membangun hubungan intim dengan Tuhan dalam doa kita. Melalui nats hari ini, kita belajar dari teladan Tuhan
Yesus bagaimana semalam-malaman
Dia berdoa kepada Allah dan membangun keintiman. Hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk membangun keintiman dengan
Allah?
1.
Melepaskan Diri dari semua Aktivitas dan Mengambil Waktu Khusus
Bila kita mempelajari kehidupan Tuhan Yesus, kita akan tahu
bahwa Dia selalu menyediakan waktu khusus untuk membangun keintiman dengan Bapa
di Sorga (Mat.14:23; Mark.1:35; Luk.6:12). Bahkan, di tengah kesibukan yang
dihadapi-Nya, Yesus selalu mengambil waktu untuk menyendiri dengan Bapa, di
mana Dia sengaja memisahkan diri dari murid-murid dan dari orang banyak, agar
bisa membangun keintiman dengan Bapa secara pribadi. Melalui keintiman-Nya dengan Bapa,
Yesus menunjukkan bahwa hidup dan pelayanan-Nya sangat bergantung kepada
Bapa-Nya. Sebagai orang percaya, kita juga perlu menyediakan waktu khusus untuk
membangun keintiman dengan Allah. Hal ini harus menjadi suatu kebiasaan dalam
hidup kita. Karena semakin sering kita berhubungan dengan Allah, maka kita akan
semakin intim dengan-Nya. Kita dapat membangun keintiman dengan Allah melalui
doa, di mana kita mencurahkan semua isi hati kepada Tuhan; dan juga melalui
Firman Tuhan, di mana Allah menyatakan isi hati-Nya kepada kita, melalui Firman
Tuhan yang kita baca dan renungkan. Kita tentu ingat akan kisah Maria dan
Marta, di mana Marta begitu sibuk melayani dan mempersiapkan segala sesuatu untuk
menyambut Tuhan Yesus, sedangkan Maria terus duduk dekat kaki Tuhan dan
mendengarkan perkataan-Nya. Dan Tuhan Yesus justru memuji Maria yang telah
memilih bagian yang terbaik dengan duduk diam dekat kaki Tuhan (Lukas
10:38-42). Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang kita gunakan untuk membangun
keintiman dengan Tuhan itu merupakan sesuatu yang sangat berharga.
2. Doa yang Berkualitas
Banyak orang berpikir bahwa doa adalah
sarana, di mana kita menyerahkan segala pergumulan kita kepada Tuhan. Hal ini
memang tidak salah. Namun, doa yang berkualitas bukan sekadar mencurahkan isi
hati yang berkaitan dengan pergumulan kita dan menyerahkannya kepada Tuhan.
Bila dilihat dari asal katanya, waktu Yesus berdoa semalam-malaman digunakan
kata Yunani “proseuchomai”, yang
artinya suatu doa yang di dalamnya terkandung hubungan yang sangat akrab
(intim). Bila tidak ada keintiman dalam doa itu, sudah tentu tidak membutuhkan
waktu yang begitu lama, apalagi sampai semalaman. Perhatikan saja bagaimana
seseorang yang sedang menjalin hubungan! Tentu mereka akan merasa sangat senang
bila bisa berdekatan dengan orang yang dikasihinya. Demikian juga bila kita
mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan, tentunya ada sukacita tersendiri
bila bisa bersekutu dengan-Nya lewat doa. Doa yang berkualitas di dalamnya
mencakup juga penyembahan, pengagungan, ucapan syukur atas segala sesuatu yang
telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, dan baru setelah itu permohonan
disampaikan kepada Tuhan. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa doa merupakan percakapan
antara kita dengan Allah. Semakin sering kita berkomunikasi dengan seseorang,
maka kita akan semakin akrab dengan orang tersebut. Demikian juga saat kita
makin sering bercakap-cakap dengan Allah dalam doa maka kualitas hubungan kita
pun akan semakin intim dengan-Nya.
VI. Penutup
Mari kita membangun hubungan yang
lebih intim dengan Tuhan, dengan mengambil
waktu khusus untuk bisa bersekutu dalam doa-doa yang berkualitas, di mana di dalamnya kita bisa merasakan betapa
Tuhan begitu dekat dengan kita.
VII. Aktivitas
GSM
mengajak ASM untuk merenungkan ayat hafalan minggu ini yaitu Matius 6 : 6a.
Apa
yang dapat kalian pelajari mengenai doa dari ayat tsb? (tiap-tiap ASM dapat memberi jawaban secara
bergilir, dimulai dari GSM lebih dulu bila disertai
kesaksian) Misalnya : dari ayat tsb saya belajar bahwa Tuhan mendengar doa kita walaupun hanya
dalam hati/tempat yang tersembunyi, hal
ini saya alami ketika anak saya hilang di pusat pertokoan, saya tidak tahu harus mencari ke mana karena tempat itu
sangat ramai dan banyak sekali
toko, sehingga harus mencari ke toko yang mana saya tidak tahu, ketika itu saya berdoa mohon pertolongan
Tuhan (dalam hati) untuk memimpin saya
agar dapat menemukan kembali anak saya, dan puji Tuhan! dengan caraNya Dia menuntun saya dapat menemukan
kembali anak saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar