Pages

About

Senin, 10 September 2012

BAHAN PRAREMAJA SEPTEMBER MINGGU KE 2


Intimacy With God ( D0A )


         I.    Bahan Alkitab

Ø  Lukas 6 : 12


       II.    Tujuan

Ø  Mengajarkan pada ASM untuk membangun hubungan intim dengan Allah melalui doa.


      III.    Ayat Hafalan

Ø  Matius 6 : 6a
“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan         berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi."


     IV.    Pendahuluan

Minggu yang lalu kita belajar tentang bagaimana kita dapat memiliki keintiman      dengan Tuhan melalui firman-Nya. Saat ini, kita akan belajar bagaimana kita dapat intim dengan Tuhan melalui doa. Intimacy atau   keintiman itu sendiri memiliki beberapa pengertian, di antaranya: hubungan yang dekat, penuh kasih sayang, hubungan yang sangat pribadi, keakraban; juga berarti tindakan atau ekspresi kasih sayang, kehangatan; bahkan lebih dalam lagi (hubungan suami istri).


      V.    Isi

          Berbicara mengenai keintiman dengan Tuhan, tentunya diperlukan           pengenalan akan Tuhan terlebih dahulu. Sehingga, kita dapat menjalin            keintiman dengan-Nya. Kita dapat mengenal Tuhan melalui firman-Nya.     Bahkan, seperti telah dibahas pada minggu yang lalu bahwa melalui           firman-Nya pula kita diberi petunjuk untuk hidup karib dengan-Nya. Itu     sebabnya, sebagai orang percaya seharusnya kita memiliki hubungan             yang intim dan penuh kehangatan kasih sayang dengan Tuhan dalam doa            kita. Amat disayangkan, jika kita malas untuk berdoa karena terlalu           banyaknya kesibukan yang menyita waktu kita. Sehingga, tidak ada lagi   keinginan membangun hubungan intim dengan Tuhan dalam doa kita.           Melalui nats hari ini, kita belajar dari teladan Tuhan Yesus bagaimana            semalam-malaman Dia berdoa kepada Allah dan membangun keintiman.     Hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk membangun keintiman dengan   Allah?
1.    Melepaskan Diri dari semua Aktivitas dan Mengambil Waktu Khusus
Bila kita mempelajari kehidupan Tuhan Yesus, kita akan tahu bahwa Dia selalu menyediakan waktu khusus untuk membangun keintiman dengan Bapa di Sorga (Mat.14:23; Mark.1:35; Luk.6:12). Bahkan, di tengah kesibukan yang dihadapi-Nya, Yesus selalu mengambil waktu untuk menyendiri dengan Bapa, di mana Dia sengaja memisahkan diri dari murid-murid dan dari orang banyak, agar bisa membangun keintiman dengan Bapa secara pribadi. Melalui keintiman-Nya dengan Bapa, Yesus menunjukkan bahwa hidup dan pelayanan-Nya sangat bergantung kepada Bapa-Nya. Sebagai orang percaya, kita juga perlu menyediakan waktu khusus untuk membangun keintiman dengan Allah. Hal ini harus menjadi suatu kebiasaan dalam hidup kita. Karena semakin sering kita berhubungan dengan Allah, maka kita akan semakin intim dengan-Nya. Kita dapat membangun keintiman dengan Allah melalui doa, di mana kita mencurahkan semua isi hati kepada Tuhan; dan juga melalui Firman Tuhan, di mana Allah menyatakan isi hati-Nya kepada kita, melalui Firman Tuhan yang kita baca dan renungkan. Kita tentu ingat akan kisah Maria dan Marta, di mana Marta begitu sibuk melayani dan mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Tuhan Yesus, sedangkan Maria terus duduk dekat kaki Tuhan dan mendengarkan perkataan-Nya. Dan Tuhan Yesus justru memuji Maria yang telah memilih bagian yang terbaik dengan duduk diam dekat kaki Tuhan (Lukas 10:38-42). Hal ini menunjukkan bahwa waktu yang kita gunakan untuk membangun keintiman dengan Tuhan itu merupakan sesuatu yang sangat berharga.

2.    Doa yang Berkualitas
Banyak orang berpikir bahwa doa adalah sarana, di mana kita menyerahkan segala pergumulan kita kepada Tuhan. Hal ini memang tidak salah. Namun, doa yang berkualitas bukan sekadar mencurahkan isi hati yang berkaitan dengan pergumulan kita dan menyerahkannya kepada Tuhan. Bila dilihat dari asal katanya, waktu Yesus berdoa semalam-malaman digunakan kata Yunani “proseuchomai”, yang artinya suatu doa yang di dalamnya terkandung hubungan yang sangat akrab (intim). Bila tidak ada keintiman dalam doa itu, sudah tentu tidak membutuhkan waktu yang begitu lama, apalagi sampai semalaman. Perhatikan saja bagaimana seseorang yang sedang menjalin hubungan! Tentu mereka akan merasa sangat senang bila bisa berdekatan dengan orang yang dikasihinya. Demikian juga bila kita mempunyai hubungan yang intim dengan Tuhan, tentunya ada sukacita tersendiri bila bisa bersekutu dengan-Nya lewat doa. Doa yang berkualitas di dalamnya mencakup juga penyembahan, pengagungan, ucapan syukur atas segala sesuatu yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, dan baru setelah itu permohonan disampaikan kepada Tuhan. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa doa merupakan percakapan antara kita dengan Allah. Semakin sering kita berkomunikasi dengan seseorang, maka kita akan semakin akrab dengan orang tersebut. Demikian juga saat kita makin sering bercakap-cakap dengan Allah dalam doa maka kualitas hubungan kita pun akan semakin intim dengan-Nya.


     VI.    Penutup

Mari kita membangun hubungan yang lebih intim dengan Tuhan, dengan           mengambil waktu khusus untuk bisa bersekutu dalam doa-doa yang      berkualitas, di mana di dalamnya kita bisa merasakan betapa Tuhan begitu dekat dengan kita.

   VII.    Aktivitas

            GSM mengajak ASM untuk merenungkan ayat hafalan minggu ini yaitu   Matius 6 : 6a.
            Apa yang dapat kalian pelajari mengenai doa dari ayat tsb? (tiap-tiap ASM dapat memberi jawaban secara bergilir, dimulai dari GSM lebih dulu bila disertai kesaksian) Misalnya : dari ayat tsb saya belajar bahwa Tuhan mendengar doa kita walaupun hanya dalam hati/tempat yang tersembunyi, hal ini saya alami ketika anak saya hilang di pusat pertokoan, saya tidak tahu harus mencari ke mana karena tempat itu sangat ramai dan banyak           sekali toko, sehingga harus mencari ke toko yang mana saya tidak tahu, ketika itu saya berdoa mohon pertolongan Tuhan (dalam hati) untuk memimpin saya agar dapat menemukan kembali anak saya, dan puji Tuhan! dengan caraNya Dia menuntun saya dapat menemukan kembali anak saya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar