Mengevaluasi Cara Kita Mengajar
Evaluasi adalah proses penentuan
seberapa jauh kita telah mencapai tujuan-tujuan kita. Untuk mengevaluasi,
pertama kita harus menganggap bahwa kita telah menentukan tujuan-tujuan. Dan
kedua, kita harus mengakui bahwa ada beberapa tujuan yang tidak dapat diukur
secara objektif. Tujuan-tujuan ini sebagian besar adalah tujuan-tujuan yang
sebenarnya dari pertumbuhan rohani dan perilaku.
Saran yang baik untuk evaluasi
mengajar terdapat di buku yang ditulis oleh Rozell, "Talks in Sunday
School Teaching". Dia menyarankan para guru untuk bertanya pada diri
mereka sendiri.
- Apakah kelas tersebut bertumbuh dalam kehadirannya?
- Apakah murid-murid bertumbuh dalam berpartisipasi pada
saat diajar?
- Apakah antusiasme kelas tersebut bertumbuh saat
mempelajari Alkitab?
- Apakah anggota kelas tersebut bertumbuh dalam membuat
pilihan- pilihan yang baik dalam keyakinan Kristiani mereka?
- Apakah murid-murid mengubah murid yang lainnya daripada
diubah oleh murid lainnya?
Perhatikan bahwa prinsip umum yang
terlibat dalam pertanyaan- pertanyaan ini adalah masalah pertumbuhan dan
perubahan.
Ada tiga jenis evaluasi yang
seharusnya dipertimbangkan oleh guru- guru Kristen: tes tertulis, pengamatan
(observasi), dan dokumen/ riwayat.
EVALUASI MELALUI TES TERTULIS
Salah satu alat yang dapat digunakan
untuk melakukan evaluasi adalah pengukuran melalui tes/ujian. Tes memberikan
informasi kepada guru tentang seberapa baiknya murid-murid telah mendapatkan
pengetahuan melalui pengajaran yang diberikan. Tes adalah alat untuk
mengevaluasi murid yang memiliki berbagai bentuk dasar.
Jenis-Jenis Tes Tertulis
- Tes Pilihan Ganda
Tes pilihan ganda adalah tes di mana murid-murid membaca pertanyaan dan
kemudian memilih jawaban mereka dari daftar pilihan (biasanya empat) yang
disediakan oleh guru dalam pertanyaan tersebut.
- Tes Melengkapi
Tes ini berbentuk pernyataan, namun tanpa menyertakan bagian yang penting,
dan mengganti bagian tersebut dengan titik-titik atau spasi kosong. Tugas
murid adalah mengisi kalimat atau kata yang tidak ada.
- Tes Benar-Salah
Tes Benar-Salah adalah tes di mana terdapat sebuah pernyataan dan
murid-murid menunjukkan dengan memberi tanda bahwa pernyataan tersebut
benar atau salah.
- Tes Menjodohkan
Seperti tes pilihan ganda, tes menjodohkan memberikan materi tes secara
lengkap. Tugas murid adalah menjodohkan/mencocokkan/ memasangkan kata-kata
atau pernyataan-pernyataan yang ada dengan kata-kata atau
pernyataan-pernyataan yang berhubungan.
Dalam menggunakan tes menjodohkan ini, guru harus
memerhatikan peraturan-peraturan berikut ini.
- Setiap daftar harus berorientasi hanya pada satu
subjek. Contohnya, daftar tersebut berhubungan dengan nama-nama orang
atau informasi mengenai tanggal, namun bukan kombinasi tanggal dan nama
dalam satu rangkaian.
- Batasi jumlah kata-kata yang dijodohkan dalam satu
rangkaian sehingga kurang dari sepuluh kata.
- Jumlah jawaban yang disediakan harus lebih banyak dari
jumlah kata atau pernyataan dasar.
- Berikan definisi dasar dengan jelas pada jawaban yang
akan dianggap benar.
Essay/Uraian
Dalam tes uraian, murid-murid memberikan respons atas pertanyaan dengan
menuliskan jawaban yang menggunakan kata-kata mereka sendiri. Tes ini memberi
kebebasan bagi murid untuk menunjukkan pengetahuan pribadi mereka tentang
subjek pertanyaan. Proses penilaian subjektif semata dan membutuhkan waktu yang
lebih banyak daripada waktu rata-rata pada tes objektif. Berikut ini contoh
pertanyaan uraian.
Tulislah
dalam satu paragraf yang menjelaskan bagaimana seseorang menjadi seorang
Kristen. Pertegas jawabanmu dengan ayat-ayat dalam Alkitab. (Kalian boleh
menggunakan Alkitab dalam menjawab pertanyaan ini.)
Dalam menyiapkan sebuah tes uraian, perhatikan
panduan-panduan berikut ini.
- Buatlah pertanyaan sespesifik mungkin sehingga jawaban
murid- murid dapat dievaluasi secara khusus.
- Sediakan waktu yang cukup bagi murid untuk menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang ada.
EVALUASI MELALUI
OBSERVASI/PENGAMATAN/PERHATIAN
Seperti yang sudah diindikasikan,
evaluasi lebih dari sekadar pengukuran dalam bentuk tes tertulis. Jika belajar
adalah untuk menghasilkan perubahan, maka perubahan yang terlihat dalam
kehidupan murid tersebut adalah salah satu indikasi komunikasi yang efektif
dari guru kepada murid.
Sebagian besar evaluasi melalui
observasi berhubungan dengan pengaruh subjektif yang diterima oleh guru ketika
dia ada bersama- sama dengan seorang murid. Pengaruh ini menyangkut sikap dan
perilaku, demikian pula pengaruh yang disamaratakan menyangkut pengetahuan dan
pemahaman.
Ada juga suatu pendekatan yang lebih
formal terhadap observasi. Dalam pendekatan ini, guru membuat perkembangan atau
perubahan. Dia akan lebih senang melihat dan kemudian mencari, untuk mengamati
murid-murid dalam situasi di mana perubahan seperti itu mungkin dipakai untuk
menunjukkan dirinya sendiri.
EVALUASI MELALUI RIWAYAT/DOKUMEN
Guru yang memerhatikan kemajuan
murid-muridnya akan merasakan pentingnya sistem dokumen/riwayat.
Dokumen/riwayat yang baik menyangkut lebih dari sekadar kehadiran.
Dokumen/riwayat ini menyertakan hal-hal seperti apa saja yang sudah dicapai
oleh murid- murid di kelas itu, minat pribadi, dan indikasi-indikasi
pertumbuhan rohani. Beberapa informasi dapat diterjemahkan ke dalam bentuk
grafik dan perkembangan murid digrafikkan menurut satu periode waktu.
Dokumen harus praktis.
Kepraktisan menyangkut penentuan
standar sistem dokumen yang mudah dipahami dan memudahkan siapa saja yang
menggunakannya. Bentuk dokumen itu bisa saja sederhana, namun harus menyediakan
informasi yang diinginkan dengan cara yang mudah dibaca. Untuk dokumen pribadi
guru, disarankan berupa sebuah buku catatan atau kartu indeks. Beberapa
penerbit buku-buku sekolah minggu menyediakan buku catatan atau kartu indeks
ini.
Dokumen harus selalu memberikan
informasi terbaru.
Jika suatu dokumen itu banyak yang
kosong, akan sangat sulit untuk memasukkan data-data yang terlewatkan. Cara
yang terbaik adalah memasukkan data secara teratur, segera setelah kelas
selesai.
Dokumen harus mudah didapatkan.
Dokumen akan memiliki nilai guna
yang kecil bila hanya disimpan dan tidak digunakan. Buatlah agar dokumen mudah
didapatkan sehingga dapat mendukung penggunaanya. Hal ini berkenaan dengan
dokumen sekolah minggu secara umum maupun dokumen guru.
Sumber:
Understanding Teaching, Kenneth O. Gangel,
Ph.D, , BabEvaluating Our Teaching, halaman 87-92, Evangelical Training
Association, Illionis, 1968.